08 : Piano and Encounter

245 121 18
                                    

Chapter 8 - Piano and Encounter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 8 - Piano and Encounter

──────── ☾ ────────

Sudah dua minggu Ravenna menjadi siswa di Hellois High School, semuanya berjalan lancar, tidak ada masalah yang mengganggunya.

Saat ini, Ravenna sedang berjalan sendirian menuju lapangan basket di dalam gedung B untuk menghadiri pertemuan. Hellois High School memiliki dua lapangan basket, satu di luar ruangan dan satunya di dalam gedung.

Sesampainya di ruangan yang dituju, Ravenna mendekat untuk bergabung duduk dengan yang lainnya. Ravenna duduk di samping seorang siswi yang rambutnya dikuncir kuda, sementara percakapan ringan antar-siswa melengkapi atmosfer di sekitar mereka.

 Ravenna duduk di samping seorang siswi yang rambutnya dikuncir kuda, sementara percakapan ringan antar-siswa melengkapi atmosfer di sekitar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, gue Nadine. Lo anak baru ya? Soalnya gue baru lihat muka lo disini," sapa seseorang di sebelah kanan Ravenna.

Ravenna menoleh ke arah sumber suara. "Iya, gue Ravenna. Salam kenal ya."

"Salam kenal juga. Oh iya, ini teman-teman gue. Kalau yang ini namanya Sena, dan ini Cery," kata Nadine sembari mengenalkan teman-temannya kepada Ravenna.

Suasana ramah dari teman-teman barunya mulai membuat Ravenna merasa lebih nyaman disini.

"Halo, gue Sena. Lo kelas sebelas kan?" sapa Sena. Ravenna mengangguk, "berarti kita semua satu angkatan" kata Sena.

"Hai, gue Cery. Gue tau lo, lo yang dua minggu lalu ngebanting kakak kelas yang namanya Hazel kan. Gila! Gue suka banget sama yang lo lakuin, biar tau rasa itu lonte."

Nadine meringis pelan, "sorry ya Ven, harap maklum sama kelakuan Cery, soal nya dia gak suka banget sama kakel yang namanya Hazel. Gara-gara Cery gak sengaja nyenggol sedikit pundak kak Hazel, Cery nya dimaki-maki." jelas Nadine.

"Gue benci banget pas kejadian itu, mana lama banget dia ngomel ke gue. Enek banget gue dengar suaranya yang mirip kaleng kosong itu." Cery berdecak kesal.

Yang lain hanya terkekeh mendengar perkataan Cery, "diam-diam. Kak Selly datang" Sena menyuruh yang lainnya untuk diam.

Suasana berubah serius sejenak, dan mereka mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kak Selly dengan sikap yang lebih tenang.

RAVENNA GALATEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang