Chapter 24 - Breakfast and Barbeque
──────── ☾ ────────
Ravenna terbangun, hal pertama yang dilihatnya saat membuka mata adalah wajah Reiga yang masih tertidur lelap di hadapannya dengan tangan yang melingkar erat di pinggangnya, tak heran jika ia merasa sedikit sesak saat tidur tadi.
Matanya melirik jam digital di meja samping tempat tidur mereka, jam menunjukkan pukul lima pagi, yang berarti Ravenna bangun lebih awal.
Masih penuh tanda tanya, bagaimana Alvaro bisa memasang penyadap suara di kamar rumah sakit tempat dia dirawat, mengingat ruangan itu tidak bisa diakses oleh sembarang orang.
Satu-satunya pemikiran yang muncul dalam benak Ravenna adalah kemungkinan Alvaro membayar perawat untuk menjalankan tugas tersebut.
"Mikirin apa?" terdengar nya suara serak khas bangun tidur mengalihkan perhatian Ravenna dari lamunannya.
"Kematian Orang-tua Hazel" Ravenna tidak sepenuhnya berbohong, dia juga memikirkan tentang kematian orang tua Hazel.
"Kalau lo mikir gue pelakunya yang pasti itu bukan gue. Awalnya gue berencana buat ngasih pelajaran ke mereka tapi ternyata udah keduluan takdir, bagus deh jadinya gue gak harus turun tangan." ucap Reiga.
"Enggak usah dipikirin hal yang nggak penting, itu balasan setimpal buat mereka" Reiga kembali menarik Ravenna untuk lebih masuk ke dekapannya, "sekarang tidur, ini masih pagi" sambungnya seraya mengelus surai Ravenna.
Ruangan kembali hening karena dua insan yang berada di kamar telah kembali ke alam mimpi.
✾✾✾
Saat ini Ravenna dan Reiga sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi, Ravenna mengenakan floral dress berwarna putih sedangkan untuk penampilan Reiga pagi ini dia mengenakan T-shirt putih dengan celana pendek berwarna cream— Pakaian sederhana yang serasi satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVENNA GALATEA
RomanceSebuah trauma memaksa Ravenna untuk meninggalkan segalanya, termasuk cinta masa kecilnya, Reiga. Namun, tiga tahun berlalu, dan takdir mempertemukan mereka kembali. Momen-momen indah terbangun kembali. Di kota Jakarta yang gemerlap, di antara korid...