14 : Racing at Elevat Vigor

158 72 6
                                    

Chapter 14 - Racing at Elevat Vigor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 14 - Racing at Elevat Vigor

──────── ☾ ────────

Ravenna menghampiri Reiga yang sedang duduk sendirian di meja kantin. Suasana kantin masih sangat sepi, hanya Reiga yang ada di sana karena bel istirahat belum berbunyi.

Ravenna duduk di kursi kosong tepat di sebelah Reiga, "maaf lama" sesal Ravenna.

Alih-alih menjawab permintaan maaf Ravenna, mata Reiga malah terfokus pada lipatan pakaian yang Ravenna letakan diatas meja, Reiga langsung mengambil seragam tersebut dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di kantin tidak jauh dari mereka duduk.

Ravenna, meski terkejut oleh tindakan itu, tetap mempertahankan ketenangannya. Dia merenung sejenak, mencoba mencerna arti dari aksi mendadak Reiga yang tak terduga itu.

Setelah Ravenna berganti pakaian, ia memang langsung menuju kantin agar tidak membuat Reiga menunggu terlalu lama sehingga tidak sempat mengembalikan seragamnya terlebih dahulu.

Ravenna mengerutkan keningnya heran, "Rei, seragam gue kenapa dibuang?" Ravenna bertanya setelah Reiga kembali duduk.

"Gue buang karena seragam lo udah bekas tangan orang lain, nanti gue ganti" Ravenna hanya menghela nafas lelah melihat tingkah Reiga yang posesif. Sangat disayangkan, padahal seragam olahraganya masih tergolong baru.

Seorang wanita dewasa dengan nampan di tangannya menghampiri meja mereka, "permisi, ini makanannya." ucapnya dengan sopan.

Ternyata Reiga sudah memesan makanan untuk mereka berdua. Fish and chip dan dua minuman soda yang disajikan di meja oleh bibi kantin.

 Fish and chip dan dua minuman soda yang disajikan di meja oleh bibi kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih" kata Ravenna.

Ravenna dan Reiga sama-sama mengambil makanan mereka dan mulai menikmati makanan yang di pesan.

Suara bel istirahat terdengar, murid-murid mulai berdatangan ke kantin untuk mengisi perut mereka. Kantin yang beberapa menit lalu masih terasa sepi dan penuh keheningan kini menjadi ramai dan ricuh karena murid lain mulai berdatangan ke kantin.

RAVENNA GALATEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang