Chapter 7 - Rooftop Moments
───────
Jam pergantian pelajaran sudah berbunyi. Suasana kelas XI IPA 2 sekarang sangat ricuh dikarenakan guru mata pelajaran tidak dapat hadir. Semua murid sibuk dengan kegiatan masing-masing, ada yang berteriak-teriak, bernyanyi, berdandan, mengerjakan tugas dan ada juga yang bergosip dengan teman-temannya.
"Mau ke mana Ven?" tanya Rubia saat melihat Ravenna berdiri dari kursinya.
"Mau nganter formulir ekskul ke pak Megan"
"Mau kita temenin?" usul Cassia.
"Gak usah Sia, biar gue sendiri aja. Kalau gitu gue keluar dulu" mereka berdua mengangguk.
Ravenna melewati koridor sekolah menuju ruang guru di lantai dua. Saat Ravenna menuruni tangga, terdengar beberapa suara yang sedikit berteriak— ternyata mereka geng Bastian dan Louie. Ravenna memilih mendengarkan apa yang akan mereka bicarakan, menyandarkan tubuhnya ke dinding dengan tangan terlipat di dada.
Seperti biasa, setiap sekolah tidak akan lengkap jika tidak ada pembullyan.
"Siniin uang lo" teriak Bastian mengarahkan tangannya ke depan Louie
"Gue tau lo punya banyak uang, jadi jangan terlalu pelit atau lo mau gue pukul."
"Tapi Louie cuma punya uang ini untuk pegangan" cicit Louie yang terdengar kecil sambil membenarkan kacamata nya yang turun karena menunduk.
"Lo berani sama kita, HAH!" teriak Bastian.
"Udah bos tonjok aja" saran Zion.
"Jangan!" cegah Louie. Louie buru-buru mengambil uang yang ada di sakunya lalu menyerahkan ke Bastian.
Bastian mengambil cepat uang tersebut, "bagus, gitu dong. Kalau gini kan enak, nggak harus dikerasin dulu" ucapnya sambil menghitung uang yang dia dapat.
Bastian menepuk nepukan uang yang dia dapat ke pipi Louie, "thanks, lain kali bawa yang lebih banyak. Ayo cabut" perintah Bastian.
Langkah kaki ketiganya menjauh, Ravenna mulai menuruni anak tangga dia tahu Louie meliriknya sekilas lalu menundukkan kepalanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVENNA GALATEA
RomanceSebuah trauma memaksa Ravenna untuk meninggalkan segalanya, termasuk cinta masa kecilnya, Reiga. Namun, tiga tahun berlalu, dan takdir mempertemukan mereka kembali. Momen-momen indah terbangun kembali. Di kota Jakarta yang gemerlap, di antara korid...