17 : Night at the Club

102 31 1
                                    

Chapter 17 - Night at the Club

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 17 - Night at the Club

──────── ☾ ────────

Matahari melintasi langit dan malam pun tiba. 

Dentuman musik DJ bergema di dalam ruangan, baik wanita maupun pria berlenggak lenggok berjoget dengan gembira, cahaya yang temaram membuat lampu disko menjadi penerang dalam ruangan.

Dentuman musik DJ bergema di dalam ruangan, baik wanita maupun pria berlenggak lenggok berjoget dengan gembira, cahaya yang temaram membuat lampu disko menjadi penerang dalam ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reiga dan keempat temannya saat ini sedang menikmati malam di club ternama yang ada di Jakarta. Secangkir cocktail berada di tangannya menyesapnya dengan pelan sampai tandas, tanpa diperintah bartender menuangkan lagi minumannya ke cangkir Reiga.

"Cosmopolitan satu" ucap Kent. Tanpa menunggu lama Bartender langsung menyiapkan dan memberikannya pesanan yang sudah dibuat ke Kent.

Byan dan Glen kedua orang ini sudah sangat mabuk, mereka berdua sedang menari dengan semangat di tengah lantai club, untuk samadera dan Reiga sudah setengah mabuk, Kent sendiri tidak mau terlalu banyak minum karena yang pasti dia harus menyetir untuk mengantarkan sahabatnya pulang. Mereka berlima memang memilih menghabiskan malam ini dengan minum-minum berhubung besok weekend.

Pesona dari Reiga benar-benar memikat wanita yang ada di club, dari kejauhan seorang wanita memperhatikan Reiga, dia Noumi, Noumi sangat yakin kecantikannya dapat memikat Reiga dia dengan percaya dirinya mendekati tempat duduk Reiga.

Reiga masih asik menyesap cocktail di gelasnya yang baru dibuatkan lagi oleh Bartender, merasakan seseorang mengelus lengan kekarnya Reiga menoleh dan langsung menepis tangan tersebut, menepuk-nepuk lengan yang disentuh seperti ada kuman yang menempel di lengannya.

"Tau diri" serkas Reiga dingin, 

Dengan kedua mata yang sudah sayu karena mabuk Reiga memperhatikan penampilan wanita di depannya, mini dress berwarna merah mencolok yang super ketat dengan memperlihatkan belah dadanya, make-up yang berlapis-lapis sangat terkesan berlebihan dan merusak mata, lipstik merah yang merona sungguh membuatnya muak.

Noumi tidak menyerah dia kembali melancarkan aksinya mengulurkan tangan miliknya mencoba untuk mengelus rahang Reiga, belum sempat tangannya melancarkan aksi, Reiga lebih dulu menangkap dan mencengkram dengan keras lengan Noumi.

RAVENNA GALATEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang