20 : Hospital

65 15 1
                                    

Chapter 20 - Hospital

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 20 - Hospital

──────── ☾ ────────

Reiga melangkah mendekati Ravenna, dan dengan gerakan bersama, Cassia dan Rubia ikut mendekatinya. Kekhawatiran memancar dari tatapan mereka semua ketika melihat Ravenna memegang sisi perutnya yang terluka dan juga lengan yang terluka.

Aura gelap yang mencekam kembali melonjak dari tubuh Reiga. Ia bersiap untuk bangkit, berniat memberikan pelajaran pada Hazel, namun langkahnya terhenti ketika lengannya ditahan oleh Kent.

"Lepas." intonasi Reiga kali ini lebih datar. Ia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Kent, namun justru Kent semakin mempererat genggamannya.

"Tahan niat ngebunuh lo, ini bukan waktu yang tepat. Kita harus bawa Ravenna ke rumah sakit," ucap Kent tidak kalah datar.

Perkataan Kent menyadarkan Reiga, membuatnya melihat kembali ke arah lengan Ravenna yang masih ditekan oleh tangan Kent, menggunakan dasi untuk menghentikan pendarahan. Reiga kemudian menoleh ke arah wajah Ravenna, kekhawatiran terpantul di matanya.

Reiga menempelkan telapak tangannya ke pipi Ravenna, lalu mengelus lembut dengan ibu jarinya. Sentuhan itu mencerminkan kelembutan, mencoba memberikan sedikit kenyamanan di tengah situasi saat ini.

"Gue gak apa." seulas senyum muncul di bibir Ravenna untuk menenangkan Reiga.

Reiga mengambil dasi berlumuran darah yang ditekan tangan Kent dan melilitkannya ke lengan Ravenna yang terluka. Dengan penuh kerja sama, Reiga dan Kent membantu Ravenna berdiri, menyangga tubuhnya di sisi kiri dan kanan. Tangan Reiga melingkari pinggang ramping Ravenna, sementara tangan Kent melingkari lengan Ravenna.

Semua murid menyingkir memberikan ruang untuk mereka lewat. Namun, hanya beberapa langkah setelah melangkah ke luar pintu kelas, tubuh Ravenna oleng dan dia kehilangan kesadarannya.

"Ra!"

"Venna!" pekik Kent, Cassia dan Rubia secara serempak.

Tubuh Ravenna limpung dan dengan cepat Reiga menangkapnya hingga dia duduk di lantai.

"Ra... Ra...bangun!"

Reiga mencoba mengguncang lembut tubuh Ravenna, tetapi tidak mendapat jawaban sama sekali.

"Shit!" Reiga segera menggendong Ravenna dengan gaya bridal, berlari dengan tergesa. Langkahnya diikuti oleh Kent, Sia dan Bia.

Reiga berlari melewati koridor sekolah dengan cepat, membawa Ravenna di pelukannya, hingga akhirnya mereka tiba di tempat parkir.

RAVENNA GALATEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang