Chapter 1 - Returning to the Homeland
──────── ☾ ────────
Suasana di landasan Bandara Soekarno-Hatta terasa hening, hanya ditemani suara gemuruh mesin jet yang memecah keheningan. Cahaya matahari senja memberikan sentuhan keemasan pada badan jet mewah berlogo G dengan mahkota di atasnya.
"Nona, kita sudah sampai ditujuan" ucap salah satu pramugari berkata dengan sopan.
Mendengar perkataan pramugari tersebut, gadis itu memalingkan kedua bola matanya yang cantik ke arah jendela.
Berdiri dari kursinya dan berjalan dengan anggun melewati barisan pramugari yang berjejer rapi menuju pintu keluar Jet, ia menuruni satu-persatu anak tangga dengan elegan.
Dia Ravenna- Ravenna Galatea, cucu perempuan satu-satunya dalam garis keturunan Galatea. Anak kedua dari Tuan Haikal Galatea, seorang miliarder yang mengelola beberapa perusahaan di bidang perhotelan, ekspor-impor, dan banyak perusahaan lain yang ia kelola. Ibu kandungnya bernama Viona Galatea, seorang desainer ternama yang memiliki butik pakaian yang tersebar di beberapa negara.
Dengan penampilan yang mengenakan dress hitam faille cady di atas lutut, dipadukan dengan patent leather pumps yang serasi dengan dress nya, serta tas white purse Chanel yang sangat cocok disandingkan dengan style yang dia kenakan hari ini membuat Ravenna bertambah semakin mempesona.
Lima bodyguard berjas hitam dilengkapi earpiece yang terpasang apik di telinga mereka menyambut kedatangan Ravenna saat dia telah turun dari privat jet. Tanpa membuang waktu lagi Ravenna segera memasuki mobil Rolls Royce Cullinan yang pintunya sudah dibuka oleh salah satu bodyguard.
"Maaf Nona, apa mungkin ada tempat lain yang ingin nona kunjungan sebelum pergi ke mansion?"
"Tidak, langsung saja pergi ke mansion."
"Baik nona."
Mobil yang membawa Ravenna berjalan meninggalkan landasan Bandara Soekarno-Hatta, dimana posisi mobil dia berada ditengah-tengah mobil bodyguard yang melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVENNA GALATEA
RomanceSebuah trauma memaksa Ravenna untuk meninggalkan segalanya, termasuk cinta masa kecilnya, Reiga. Namun, tiga tahun berlalu, dan takdir mempertemukan mereka kembali. Momen-momen indah terbangun kembali. Di kota Jakarta yang gemerlap, di antara korid...