22 : Playing with Prey

51 12 1
                                    

Chapter 22 - Playing with Prey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 22 - Playing with Prey

──────── ☾ ────────

Suasana di club semakin memanas seiring irama musik yang menggelegar. Cahaya berwarna-warni dari lampu sorot memainkan tarian mereka di sepanjang lantai dansa yang dipadati orang. Gelombang suara riuh dari tawa, percakapan dan dentuman bass menciptakan getaran energetik yang mengisi udara.

Para penari di tengah-tengah lantai dansa membiarkan tubuh mereka menari mengikuti alunan musik yang menghentak. Keseruan dan semangat berpesta menyelimuti setiap sudut klub, menciptakan suasana yang mengundang semua orang untuk turut merayakannya.

Ravenna berada di salah satu klub ternama di Jakarta, duduk dengan anggun di meja bar depan bartender. Jari lentiknya memegang gelas yang berisi cocktail, menikmati setiap tegukan dengan penuh gaya.

Dia mengenakan black sleeveless slip dress selutut tanpa lengan yang dipadu dengan chasseur jacket tersampir di bahunya, menciptakan penampilan malam yang begitu elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia mengenakan black sleeveless slip dress selutut tanpa lengan yang dipadu dengan chasseur jacket tersampir di bahunya, menciptakan penampilan malam yang begitu elegan. Cahaya lampu klub yang berwarna-warni menyoroti rambut gelapnya yang tergerai, memberikan kilau eksklusif pada suasana pesta yang memikat di sekitarnya.

"Excuse me, boleh saya duduk disini, Nona" tanya pria dewasa umurnya sekitar kepala tiga yang mendatangi Ravenna.

"Of course, Sir" Ravenna tersenyum manis.

"Cocktail satu," pria itu memesan kepada bartender. Dengan cekatan, bartender menyiapkan cocktail yang diminta dan memberikannya kepadanya begitu pesanan selesai.

"Salam kenal, Nona," ucap Souh sambil menjulurkan tangannya.

Ravenna dengan ramah menjawab sambil menyebutkan namanya, "Ravenna."

Ravenna dapat merasakan jari-jemari Souh mengelus tangannya, genggaman tangan mereka belum terlepas. Dengan lembut, Ravenna melepaskan jabatan tangan mereka.

RAVENNA GALATEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang