04 : School Cafeteria Drama

320 142 19
                                    

Chapter 4 - School Cafeteria Drama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 4 - School Cafeteria Drama

──────── ☾ ────────

Bel istirahat baru saja berbunyi satu menit yang lalu, Ravenna, Cassia dan Rubia sedang mengemasi buku mereka, bersiap untuk pergi ke kantin.

"Venna pawang lo udah jemput."

Mendengar perkataan Cassia, Ravenna menoleh ke depan pintu kelas dan benar saja, Reiga dan teman-temannya sudah ada di sana menunggu mereka hanya saja kedua bocah tantrum, Glen dan Byan tidak terlihat ada di sana.

"Ayo keluar" ajak Venna. Mereka bertiga berjalan keluar kelas, menghampiri ketiga pemuda yang sudah menunggu mereka.

"Ayo" kata Reiga setelah Ravenna tiba di hadapannya.

Reiga dan Ravenna berjalan paling depan dengan tangan Ravenna yang menggenggam jari kelingking Reiga, disusul Cassia dan Rubia di baris kedua, Samadera dengan Kent yang paling belakang.

Reiga dan Ravenna berjalan paling depan dengan tangan Ravenna yang menggenggam jari kelingking Reiga, disusul Cassia dan Rubia di baris kedua, Samadera dengan Kent yang paling belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena mereka jajaran most wanted tentu saja mereka selalu menjadi pusat perhatian saat berjalan di lorong kelas dan masuk ke kantin.

"BOS SINI!" pekik Glen melambaikan tangannya.

Kalaupun tidak dipanggil, mereka juga akan tahu harus duduk di mana, karena mereka selalu duduk di meja kantin yang paling pojok, tidak pernah ada murid lain yang berani menduduki kursi itu.

"Tara... Gue sama Glen udah pesanin makanan buat kalian semua, baik kan kita?" ucap Byan songong.

"Minumnya belum ada, baru mau dibuat" tambah Glen.

"Thanks Glen, Byan."

"Yoi sama-sama, tapi ini semua belum kita bayar bu bos, jadi tadi kita ngutang dulu ke ibu kantinnya" Glen terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kebiasaan banget lo berdua, ngutang mulu tiap hari."

"Dompet gue ketinggalan, mangkanya gue ngutang dulu" sahut Byan cepat.

RAVENNA GALATEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang