25 : Go Home

89 13 5
                                    

Chapter 25 - GO Home

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 25 - GO Home

──────── ☾ ────────

Ravenna dan Reiga mereka berjalan mendekati pintu utama mansion Galatea. Setiap langka yang Ravenna keluarkan sangat berat, kakinya seperti ditimpa ratusan kilo besi.

Setelah menghabiskan waktu bersama yang lainnya di mansion Franklin, Reiga sesegera mungkin mengantar Ravenna kembali ke mansion nya agar tidak terlalu malam.

Kini mereka berdua sudah berdiri di depan pintu besar yang menjulang tinggi, tidak lupa dua bodyguard dengan setelan serba hitam berjaga di depan pintu mansion.

"Tunggu" ucap Ravenna dengan intonasi suara yang seperti bisikan.

Ravenna menahan Reiga yang akan membukakan pintu dengan menarik kecil baju yang dikenakan Reiga.

"Kanapa?"

"Kayaknya barang gue ada yang ketinggalan di mansion lo, ayo balik." Ravenna mencoba mencari alasan agar tidak jadi pulang.

Saat Ravenna akan menarik lengan Reiga untuk kembali ke mobil, pintu utama mansion terbuka memperlihatkan sosok Jake kepala pelayan mansion Galatea.

"Selamat sore nona, Nona sudah ditunggu tuan besar, nyonya, dan tuan muda di ruang tamu" ucapnya.

Ravenna menghela nafas, dengan berat hati dia berjalan memasuki mansion. Tangannya menggenggam jari kelingking tangan kiri Reiga.

Dia tidak berani menatap ketiga orang yang kini menatapnya tajam, Ravenna bersembunyi di belakang punggung Reiga, Dia seperti orang yang melakukan kejahatan sangat besar.

"Kau bisa pulang, terima kasih sudah mengantar Ravenna"

Mendengar perkataan Daddy nya membuat wajah Ravenna yang tertunduk langsung terangkat.

"Jangan" bisik Ravenna yang masih bersembunyi di belakang Reiga, tunggu sepertinya itu bukan bisikan karena ketiga orang yang berdiri di hadapan Ravenna dan Reiga masih dapat mendengar ucapan Ravenna.

"Kalau begitu Reiga izin pamit pulang" Ravenna menggenggam erat baju Reiga mencoba menahan kepergiannya, "gue pulang dulu" sambungnya seraya menepuk lembut kepala Ravenna.

Mata Ravenna terus menatap kepergian Reiga sampai siluet nya tidak terlihat lagi.

"Ravenna Galatea."

Wajahnya tertoleh patah-patah, menatap wajah Daddy nya yang terbilang tidak enak dipandang. Jika nama lengkapnya sudah dipanggil yang berarti segera mungkin ucapkan selamat tinggal pada kebebasannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVENNA GALATEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang