Chapter 3 - First Day of School
──────── ☾ ────────
Cahaya pagi menyusup masuk melalui tirai jendela, menerangi sudut-sudut kamar yang teratur dan elegan. Ravenna tengah duduk di meja riasnya, memandangi dirinya sendiri di cermin dengan tatapan yang penuh keyakinan. Pakaian sekolahnya yang rapi dan tata riasannya yang sederhana memperkuat kesan keanggunannya.
Ravenna merapikan seragamnya dengan penuh perhatian, menciptakan kesan kerapihan yang selalu melekat padanya. Kegiatannya terhenti ketika suara lembut ketukan pintu menggema di kamar. Perlahan, ia mengalihkan perhatiannya ke arah pintu.
"Permisi nona, maaf mengganggu, Nona sudah di suruh nyonya untuk turun kebawah."
"Iya, bentar lagi Venna turun" jawab Ravenna sembari memakaikan jepit mutiara kecil di rambutnya.
"Perfect" satu kata yang cocok diucapkan saat melihat pantulan dirinya di cermin.
Rambutnya yang bergelombang panjang di gerai ditambah jepit mutiara kecil, kemeja putih, dasi berwarna merah, rok kotak-kotak abu-abu, dan blazer yang senada dengan warna roknya. Ravenna sudah siap untuk pergi ke sekolah pagi ini.
Berjalan mengambil tas, Ravenna segera menaiki lift untuk turun ke lantai bawah, sepanjang perjalanan menuju ruang makan beberapa maid dan bodyguard menyapa dan membungkukkan badan mereka, Ravenna hanya membalas dengan anggukan singkat.
Ravenna bisa melihat Daddy, Mama, Abangnya bahkan ada Reiga yang sudah duduk di kursi ketika dia sudah sampai di meja makan.
"Pagi semua" sapanya dan dibalas sapaan balik oleh keluarga dan Reiga.
Kedua keluarga Ravenna dan Reiga, telah lama menjalin hubungan akrab dan ikatan antara keduanya sangat kuat. Kehadiran Reiga di sini tidak menimbulkan rasa canggung sedikit pun. Di meja makan, berbagai menu sarapan telah disajikan, sementara Mama Viona sibuk menyiapkan sarapan untuk Daddy dan Abang.
"Venna mau sarapan apa? Biar Mama ambilin."
"Venna mau nasi goreng sama susu aja Ma." jawabnya.
Mama Viona menganggukan kepalanya "Bentar Mama ambilin" ucapnya, "ini" seraya menyerahkan sarapannya.
"Reiga mau sarapan apa nak? mau Mama ambilin juga?"
"Nggak usah Ma, biar Reiga ambil sendiri aja"
"Dia punya tangan Ma, biarin aja" sahut Orion.
"Bang!" tatapan tajam dari Mamanya orion dapatkan.
"Becanda Ma"
"Sudah. Ayo makan sarapan kalian kalau gak mau nanti telat"
Semua mulai memakan sarapannya— Selesai sarapan mereka sudah ada di depan teras mansion Galatea.
"Daddy sama Abang berangkat dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVENNA GALATEA
RomansaSebuah trauma memaksa Ravenna untuk meninggalkan segalanya, termasuk cinta masa kecilnya, Reiga. Namun, tiga tahun berlalu, dan takdir mempertemukan mereka kembali. Momen-momen indah terbangun kembali. Di kota Jakarta yang gemerlap, di antara korid...