Chapter 12 - Moments at St. James Park
──────── ☾ ────────
Tiga mobil mewah serentak memasuki gerbang sekolah, ketiga mobil tersebut sudah terparkir apik di parkiran. Cassia yang pertama turun dari mobil, lalu Rubia, terakhir Ravenna yang turun dari mobil berwarna putih, kini Ravenna sudah membawa mobilnya sendiri.
Mereka menghampiri kelima pemuda yang berdiri di samping sepeda motor masing-masing yang sudah lebih dulu datang. Delapan orang tersebut langsung beranjak pergi dari parkiran menuju ke kelas. Sekolah hari ini dihebohkan dengan pengumuman bahwa Bastian, Max dan Zion telah dikeluarkan dari sekolah.
Bel masuk berbunyi, seperti biasa setiap kelas mulai melakukan aktivitas belajar mengajar-
Detik berganti menit, menit berganti jam, waktu terus berlanjut dan akhirnya bel istirahat pun terdengar, saat ini Ravenna,Cassia dan Rubia sudah duduk manis di meja kantin mereka bersama Glen, Byan, Kent, Samadera dan Reiga. Makan siang mereka sudah terhidang di meja kantin yang siap mereka makan.
Di kantin Ravenna melihat Louie sedang menyantap makanannya dengan nikmat karena tidak ada lagi bullyan yang ia dapat, Ravenna masih fokus dengan apa yang dilihatnya, tiba-tiba seseorang dengan sengaja menyenggol bahu Ravenna, sup hangat yang dibawanya mengenai punggung tangan Ravenna.
"Venna!"
"Tangan lo aduh"
"Lo gak apa?"
"Sialan jalang ini, gue kira dia udah mati karena gak ganggu Venna selama dua minggu ini" kata Kent dengan mulut pedasnya. Laki-laki pendiam yang jarang bicara panjang, jika dia berbicara panjang hanya ada kata-kata kasar yang keluar.
"Ra, tangan lo" Reiga menatap sinis ke pelaku saat melihat tangan Ravenna yang memerah. Reiga akan bangkit dari kursinya tetapi Ravenna menahannya.
"Tenang" Ravenna menenangkan Reiga.
Reiga perlahan melepaskan tangan Ravenna yang menahannya dan pergi meninggalkan meja. Mungkin Reiga ingin menenangkan diri, itu yang Ravenna pikirkan saat ini.
"Sorry, gue gak sengaja" Hazel menyerahkan mangkuk yang dipegangnya kepada Layla yang berdiri di sampingnya.
"Gue gak tau kenapa manusia menjijikkan kayak lo bisa lahir ke dunia ini" serkas Samudera.
Hazel tidak menghiraukan setiap kata-kata kasar yang dilontarkan untuknya, dia menatap tangan Ravenna yang memerah lalu tersenyum remeh ke arah Ravenna.
"Akhh!"
Teriak Hazel saat dia merasakan badannya sangat perih karena tersiram kuah panas. Semua orang belum mencerna apa yang terjadi, bukan Ravenna yang menyiramkan sup panas itu melainkan Reiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVENNA GALATEA
RomanceSebuah trauma memaksa Ravenna untuk meninggalkan segalanya, termasuk cinta masa kecilnya, Reiga. Namun, tiga tahun berlalu, dan takdir mempertemukan mereka kembali. Momen-momen indah terbangun kembali. Di kota Jakarta yang gemerlap, di antara korid...