01

1.4K 68 0
                                    

Terlihat seorang pria dewasa yang sudah berumur sedang memasuki mansion dengan wajahnya yang terlihat marah hingga membuat beberapa maid yang menyambut kedatangannya pun ketakutan.

"Suruh kalingga menemui saya di ruang kerja jika dia sudah pulang." ucapnya pada beberapa maid yang berada di sana.

"Baik tuan, akan saya sampaikan jika tuan muda sudah pulang." jawab salah satu maid tersebut.

Selang tak berapa lama datanglah seorang pemuda yang masuk kedalam rumah dengan keadaan seragamnya yang basah serta kotor, dengan langkahnya yang tertatih ia berjalan perlahan menuju kamarnya sembari menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.

Seorang maid yang kebetulan melihat pemuda itu segera memberitahu jika ia sedang di tunggu oleh ayahnya.

Kalingga terlihat senang setelah mendengar bahwa sang ayah saat ini sudah berada dirumah, karna sang ayah yang begitu sibuk bekerja sampai jarang berada dirumah, lingga pun segera menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya.

Dengan senyuman yang merekah ia pun mendatangi sang ayah yang berada di ruangan nya, tapi senyumannya seketika memudar saat melihat wajah ayahnya yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"PLAK!!!."

Sebuah tamparan keras mendarat di salah satu pipinya hingga membuat badannya sedikit terhuyung kebelakang.

"JELASKAN KALINGGA!!!." tegas sang ayah sembari memberikan ponsel nya yang sedang menampilkan sebuah video dengan memperlihat kan dirinya dalam rekaman itu terlihat sedang di gilir oleh beberapa pria dengan wajah yang sengaja di buat blur agar tidak di kenali.

"Kau sungguh memalukan lingga!!!, kau menjijikkan!. Mulai detik ini juga kamu bukan lagi bagian dari keluarga ini!! Dan sekarang juga kamu kemasi barang-barang mu lalu segera angkat kaki dari rumah ini!!." usir sang ayahnya.

"Gak yah, tolong dengerin penjelasan lingga dulu yah, aku gak ngelakuin hal kaya gitu yah, aku di jebak yah, maafin aku yah, lingga mohon tolong jangan usir lingga yah." lirihnya yang langsung berlutut dihadapan sang ayah.

"Jelas-jelas buktinya sudah ada masih mau berbohong kamu!! saya malu punya anak seperti kamu!! Kau pembawa aib buat keluarga ini. Mau taruh dimana muka saya jika video itu sampai tersebar luas!! harusnya dari awal saya tidak membawamu pulang saya menyesal membawa kamu masuk kerumah ini!." ucapnya sembari meninggalkan ruang kerjanya tanpa mau mendengarkan penjelasan dari lingga.

Siang itu juga lingga pergi dari mansion dengan membawa sedikit barangnya.

Ia hanya membawa sebuah ransel lusuh yang berisikan buku pelajaran, seragam serta pakaian seperti dulu pertama kali ia datang ke mansion itu.

Di lain tempat seorang pria dewasa baru saja keluar dari pintu kedatangan bandara, ia berjalan keluar dan langsung menghampiri jemputannya yang sudah menunggunya sedari tadi.

Pria itu baru saja kembali ke tanah kelahirannya setelah berapa tahun mengejar impiannya di negeri orang.

Dalam perjalanan ia berguam "Akhirnya aku kembali, bagaimana kabarnya sekarang? Kakak merindukan mu." guamnya dalam hati sambil melihat pemandangan sepanjang perjalanan dari jendela mobil yang ia tumpangi

Cuaca mulai terlihat mendung dan langit yang semakin gelap menandakan tak lama lagi akan turunnya hujan tapi langkah kakinya masih harus terus menusuri jalan yang tak menentu arahnya.

Ia terus berjalan mengabaikan rasa sakit di sekujur tubuhnya dan kakinya yang begitu lelah tak terasa rintik hujan perlahan mulai turun membasahi bumi.

Saat merasakan tetesan air yang mulai turun dari langit, lingga memutuskan segera mencari tempat untuknya berteduh.

Tak lama rintik hujan yang tadinya perlahan turun kini berubah semakin deras. Ia pun mempercepat langkah kakinya ketika melihat sebuah toko roti tak jauh darinya, ia lalu memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah toko roti itu sembari menunggu hujan sampai berhenti.

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang