Itulah kali pertama samudra melihat senyuman manis sang adik sebelum di malam itu samudra di buat terkejut ketika melihat sang adik yang sudah mengalami pendarahan.
Malam itu samudra pergi keluar untuk membeli minuman ia meninggalkan sang adik yang sudah tertidur pulas sendirian.
Karna sore tadi angkasa sedang kembali pulang ke mansion untuk mengambil baju ganti dan sekalian mengabari orang rumah.
Sedangkan bintang yang sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit sehabis dari kantor ia mampir dulu ke apartemen untuk mengambil beberapa pakaian ganti miliknya dan sang adik.
Saat itu samudra yang baru saja kembali sehabis membeli minuman dan beberapa makanan ringan langsung ia jatuhkan kelantai ketika melihat sang adik yang merintih kesakitan.
Melihat rembesan warna merah di selimut yang menutupi sebagian tubuh sang adik membuat samudra langsung berlari keluar ruangan mencari dokter atau suster yang sedang bertugas.
Beruntung saat itu ada dokter jaga yang baru keluar dari ruangan lain langsung mengambil tindakan membawa pasien menuju ruang operasi ketika melihat kondisi pasien yang melemah.
Samudra langsung menelpon angkasa dan bintang begitu lingga sudah di tanganin dalam ruang operasi.
Tak lama kemudian bintang datang dengan sedikit berlari menghampiri samudra yang terlihat mondar mandir di di depan ruang operasi.
Angkasa juga tiba beberapa menit setelah bintang, ia datang bersama gala dan langit serta sang ayah yang berjalan di belakang mereka.
"Bagaimana keadaan adek?" tanya bintang dan angkasa yang berbarengan.
"Maaf...maafin mudra udah lalai jagain adek, adek di dalam sedang di tangani dokter." mudra menceritakan semua kejadian yang ia ketahui
"Sudah tak apa, ini semua juga bukan kesalahan mu, lagian memang sudah waktunya lingga melahirkan." ucap angkasa mencoba menenangkan samudra yang masih terlihat shock.
Terlihat raut wajah mereka yang sangat cemas dan khawatir hingga tak lama terdengar suara tangisan bayi lalu di susul tangisan bayi kedua hingga tak berapa lama terdengar suara tangisan bayi lagi.
Beberapa saat kemudian pintu operasi di buka lalu keluarlah beberapa orang suster dengan menggendong ketiga bayi yang baru saja lahir.
"Keluarga pasien, selamat pasien telah melahirkan tiga bayi kembar, dua berjenis kelamin laki-laki dan 1 berjenis kelamin perempuan."
"Bolehkah kami menggendong nya sus?." ujar samudra, gala dan langit yang terharu melihat ke tiga bayi yang sudah dilahirkan oleh lingga.
Kini ketiga bayi itu sudah dalam gendongan samudra, gala dan langit.
"Lalu bagaimana dengan adik saya sus?." ujar bintang yang terlihat masih menghawatirkan lingga.
"Adik anda sempat mengalami pendarahan dan juga kritis, saat ini adik anda masih dalam penanganan dokter." ucap salah seorang suster yang berada di sana.
Hingga tak lama pintu ruang operasi pun terbuka lebar, beberapa perawat yang bertugas mendorong sebuah brankar yang mana terdapat lingga di atasnya dan masih memejamkan kedua matanya karna masih dalam pengaruh obat bius.
Operasi hari itu berhasil di lewati walau harus mengalami sedikit kendala karna kondisi lingga yang tiba-tiba menurun namun masih bisa teratasi.
Lingga kini sudah di pindahkan ke ruang rawat dan tinggal menunggu lingga sadar dari pengaruh obat bius.
Selagi menunggu sang adik sadar, bintang baru menyadari jika di sana juga ada jenggala dan langit serta sang ayah.
"Kalian kenapa bisa berada di sini?" ujar bintang saat melihat ketiganya duduk di depan ruang rawat lingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sərˈvīv (End)
FanfictionKarna perbuatan orang terdekatnya ia harus menanggung beban dalam hidupnya bahkan ia sampai terusir dari rumahnya akibat dari perbuatan orang terdekatnya. ⚠ Warning!!! Ini adalah karya pertama saya dalam genre BxB, jadi jangan salah masuk lapak karn...