19

273 16 0
                                    

Deg...

"Langit...Jenggala...Kalian sedang apa disini?." tanya angkasa yang terkejut melihat kedua adiknya berasa di luar ruangan.

"Kalian...Jangan bilang kalau kalian ngikutin abang dari rumah?." ujar samudra yang juga terkejut melihat kehadiran kedua adiknya itu.

"Iya, kita memang sengaja ngikutin abang dari rumah karna kita merasa ada sesuatu yang abang sembunyikan dari kita dan dugaan kita ternyata benar kalau abang menyembunyikan sesuatu dari kita." ucap langit yang menjawab ucapan samudra.

"Yang di dalam itu kalingga kan bang?, bang asa juga kenapa tidak pernah memberi tahu kita kalau abang sudah menemukan adek?." tanya jenggala.

"Jangan bilang kalau bang asa sama bang samu memang sengaja untuk tidak memberitahu kita kalau kalian memang sudah menemukan adek?." ujar langit.

Narend memilih masuk ke dalam ruang rawat milik lingga setelah ia tau jika kedua orang asing yang mencurigakan itu ternyata saudara lingga yang lain nya.

Di lain tempat bintang segera merapikan pekerjaannya dan menyuruh salah satu bawahnya untuk menyiapkan kepulangannya hari ini juga setelah ia mendapatkan kabarnya lingga yang masuk rumah sakit.

Seharusnya sore ini lingga sudah di perbolehkan pulang ke rumah setelah jarum infus yang terpasang di salah satu tangannya sudah di lepas.

Tapi karna keadaan lingga yang terlihat masih lemas dan juga sedikit pucat membuatnya harus bermalam di rumah sakit atas saran dari dokter yang menanganinya.

Malam ini di ruang rawat lingga hanya tersisa angkasa yang menemani lingga, narend sudah pulang dari beberapa menit yang lalu untuk mengganti seragam sekolah yang masih di kenakan nya dan juga mengambil pakaian ganti untuk angkasa dan lingga.

Sedangkan samudra sendiri sudah balik dari beberapa jam yang lalu bersama dengan langit dan jenggala yang tidak mau pulang sehingga terpaksa samudra harus menyeret mereka berdua untuk pulang.

Bintang langsung meninggalkan pekerjaannya setelah mendapatkan jadwal keberangkatannya dan kini ia sudah dalam perjalanan pulang.

Saat menjelang subuh bintang yang baru sampai di tanah kelahirannya itu, setelah menghabiskan waktu berjam-jam dalam perjalanan dan ia langsung menuju rumah sakit tempat lingga di rawat.

Ia langsung menuju ruang rawat lingga setelah tiba di rumah sakit tanpa menanyakan dimana letak ruang rawat nya.

Karna selama bintang pergi mengurus perkejaan ia juga menyuruh seorang kepercayaan untuk menjaga lingga dari jauh jadi ia sudah tau lebih dulu di mana letak ruang rawatnya dari orang kepercayaannya.

Sesampainya di depan ruang rawat bintang langsung memasuki ruangan tersebut dengan perlahan agar tidak menganggu waktu tidur mereka yang berada di dalam sana.

Melihat sang adik dan yang lainnya masih tertidur dengan perlahan bintang mendekati sang adik lalu mengecup pelan keningnya dan juga dengan lembut ia mengelus perut sang adik yang sudah terlihat membesar.

"Kak bintang, ini beneran kak bintang kan?, adek gak lagi mimpi kan?." lingga yang terbangun karna merasakan sentuhan pun terkejut ketika melihat sang kakak yang kini berada di hadapan nya.

"Iya dek, ini kakak, adek gimana kabarnya, kenapa bisa sampai masuk rumah sakit, kakak sampai khawatir denger adek di rawat." tanya bintang.

"Adek baik, kemaren adek ngalamin kontraksi terus juga kekurangan cairan karna adek kecapean jadi dokter saranin adek buat nginep semalam di sini, pagi ini juga udah boleh balik."

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang