12

387 24 0
                                    

Sudah seminggu semenjak lingga sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit dengan catatan ia masih harus rajin konsultasi dengan dokter psikiater untuk mengatasi traumanya.

Dan kini ia juga sudah tinggal bersama dengan bintang di sebuah apartemen sederhana yang di sewa oleh bintang.

Sedangkan angkasa sendiri masih diam-diam mengunjungi lingga tanpa sepengetahuan bintang atau narend.

Angkasa masih terus mencoba untuk mendekati lingga walau sudah ada sedikit kemajuan, namun tetap saja sampai saat ini lingga masih merasa ketakutan karna trauma nya.

Untuk perkerjaan meskipun sang kakak sudah menyuruhnya untuk berhenti bekerja namun tidak dengan lingga yang masih tetap ingin bekerja karna ia tak mau bergantung dengan orang lain apa lagi sampai menyusahkan kakaknya.

Nata selaku pemilik toko juga telah memindahkan lingga ke bagian keuangan dan hanya fokus mengatur keluar masuknya keuangan dan tidak lagi berinteraksi langsung dengan para pelanggan setelah nata mengetahui insiden yang di alami oleh lingga.

Semenjak insiden itu terjadi lingga memutuskan untuk berhenti sekolah karna rasa traumanya dan juga karna ia yang sedang mengandung dan akan susah di sembunyikan jika kandungan nya mulai membesar.

Hari ini jadwal lingga untuk cek up rutin kandungannya, bintang bersama dengan narend pun ikut menemani lingga untuk cek kandungan sebelum bintang berpamitan untuk berangkat ke luar kota karna hari ini jadwal penerbangan bintang yang bertepatan dengan jadwal cek up rutin kandungan nya lingga.

"Adek entar baliknya sama kak narend ya, kakak harus terbang hari ini, nanti selama kakak di luar kota, adek di temenin kak narend ya, tapi kalau adek mau nginep di toko juga gak apa yang penting adek harus kabarin kak narend ya, jaga diri selama kakak gak ada dan juga jangan sampai kecapaian apalagi sampai telat makan ya." ucap bintang yang sembari mengelus lembut kepalanya lingga serta mencium keningnya.

"Rend kakak titip lingga ya kalau ada apa langsung kabarin kakak."

"Siap kak."

Tak lama kemudian kini giliran lingga untuk cek up kandungan setelah nananya di panggil, lingga bersama dengan bintang dan narend langsung masuk ke dalam ruang dokter.

"Perkembangannya cukup bagus, janin nya juga sehat, untuk lingga jangan sampai stress dan kecapaian ya, nanti saya berikan vitamin untuk menambah napsu makan." ucap dokter yang sedang membersihkan gel di atas perut lingga bekas USG untuk melihat perkembangan janinnya.

Sudah terhitung sebulan setelah mengantar lingga cek up kandungan, kini bintang yang masih harus berada di luar kota dan sama sekali belum bisa kembali karna urusan perkerjaan yang belum bisa ditinggal.

Selama sebulan itu angkasa juga sering mendatangi tempat tinggal bintang hanya untuk menemui lingga kadang angkasa pun sering beberapa kali bermalam di sana walau awalnya bintang dan narend masih tidak mengizinkannya.

Seperti malam ini angkasa yang akan bermalam di tempat bintang dan juga sudah mendapatkan izin langsung dari bintang namun tidak hanya angkasa sendiri yang bermalam di sana tapi ada narend yang juga menginap di sana selama bintang di luar kota.

"Hikss... Hikss... Abang... Hueeee..."
Malam ini saat angkasa dan narend sedang menonton tv di ruang tengah, tiba-tiba lingga menghampiri mereka sembari menangis keras membuat mereka yang sedang fokus menonton pun terkejut.

"Adek... Kenapa nangis?." Tanya angkasa yang langsung segera menghampiri lingga.

"Hiks... hiks... abang jahat di panggilin dari tadi gak jawab adek, kalian udah gak sayang lagi ya sama adek, ya udah adek pergi sendiri aja hiks..."

"Maafin abang yah kita gak dengar kalau adek manggil kita, ini udah malam dek, malam gini mau kemana?"

"Adek kepingin nasi goreng yang di dekat mansion, adek mau makan di sana."

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang