Sementara itu angkasa dan samudra yang baru saja tiba di mansion sudah mendapati sang ayah sedang berada di ruang keluarga.
Tak biasanya sang ayah sudah berada di rumah di jam segini, biasanya sang ayah jarang sekali berada di rumah karna selalu sibuk mengurusi perusahaannya.
"Kalian abis dari mana?."
"Kami berdua dari tempat adek." ucap angkasa
"Adek?, kalian sudah menemukan keberadaan nya?, beritahu ayah dimana ia tinggal sekarang? ayah ingin meminta maaf karna telah mengusirnya tanpa mendengarkan penjelasan dari nya."
"Maaf yah, tapi kami berdua belum bisa memberi tahu keberadaan adek sekarang yah." ucap samudra
"Saat ini adek masih trauma akibat kejadian yang dialami di sekolah tempo hari, semua itu karna perbuatan galaxy yang menyuruh beberapa orang untuk mengerjainya dan juga video yang waktu itu daddy lihat juga ulah galaxy, ia juga yang membuat kita tidak sadarkan diri dan berakhir seperti yang daddy liat di dalam video itu." ucap angkasa
"Terus bagaimana keadaan nya sekarang?."
"Saat ini adek masih harus rutin terapi untuk menghilangkan trauma nya, pagi ini juga adek baru pulang ke rumah, karna kemarin siang adek sempat dirawat di rumah sakit akibat kelelahan dan juga sedikit stress, beruntung tidak mempengaruhi kedua janin yang sedang di kandung nya." jelas angkasa.
"APA!!!?, janin maksudnya nya apa?, lingga itu laki-laki, kalian jangan bercanda."
"Itu benar yah, saat ini adek sedang mengandung, usia kandungan nya sudah memasuki bulan ketujuh, itu semua karna perbuatan kami yang tidak sadar diri karna ulah perbuatan galaxy yang menambahkan sesuatu pada minuman kami saat kami semua menghadiri pesta ulang tahun perusahaan ayah pada waktu itu." jelas samudra.
"Kami pun mengetahuinya dari bintang, karna bintang lah yang mengumpulkan semua bukti perbuatan yang galaxy lakukan."
Keesokan hari, pagi ini terlihat lingga yang sudah rapih ia dengan memakai pakaian yang sedikit kebesaran untuk menyamarkan perutnya, saat ini ia sedang meminta izin kepada sang kakak untuk di perbolehkan masuk berkerja karna sudah beberapa hari ini ia tidak masuk bekerja.
"Kemaren adek kan baru pulang dari rumah sakit, masa sekarang adek mau pergi kerja, adek di rumah aja ya jangan kerja dulu, inget kan kata dokter kalau adek gak boleh kecapean."
"Tapi adek mau ke sana udah lama adek gak ke sana, gak enak juga sama yang lainnya."
"Okey kalau begitu adek ke toko tapi cuma buat pamitan aja ya sama mereka, hari ini adek berhenti dari pekerjaan adek ya."
Mendengar hal itu membuat lingga menjadi kesal dan marah, ia langsung meninggalkan bintang lalu masuk kedalam kamarnya.
Bintang pun tau jika saat ini lingga sedang marah dengan nya, perlahan bintang juga menyusul kedalam kamar lingga.
"Adek...coba sini lihat kakak, kakak tau kalau saat ini adek sedang kesal dan marah sama kakak." ucap bintang yang melihat sang adik membelakangi nya.
"Tapi adek dengerin kakak dulu, bukan nya kakak gak kasih adek buat kerja, tapi kan adek tau kalau saat ini adek sedang mengandung, dokternya adek kan udah bilang kalau adek gak boleh kelelahan soal nya berpengaruh pada twins."
"Adek sayang sama mereka kan?, adek gak mau kan terjadi sesuatu dengan mereka kalau adek sampai kelelahan."
"Adek boleh kok kerja lagi, tapi nanti tunggu udah twins lahir, untuk saat ini adek lebih baik banyak istirahat dulu."
"Maaf, tapi adek juga gak enak sama mereka karna sudah beberapa hari ini adek gak datang ke toko." mendengar penjelasan sang kakak membuat lingga tersadar jika perkataan sang kakak ada benarnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sərˈvīv (End)
FanfictionKarna perbuatan orang terdekatnya ia harus menanggung beban dalam hidupnya bahkan ia sampai terusir dari rumahnya akibat dari perbuatan orang terdekatnya. ⚠ Warning!!! Ini adalah karya pertama saya dalam genre BxB, jadi jangan salah masuk lapak karn...