26

286 14 0
                                    

"Abang yang membawa mereka ke sini, mereka juga sudah mengetahui kondisi adek dan memaksa ikut kemari." ucap angkasa yang juga ada di sana.

Tanpa banyak bicara bintang langsung memasuki ruang rawat milik sang adik saat beberapa orang perawat sudah keluar dari dalam sana.

"Kalian tunggu di sini, biar asa yang masuk ke dalam untuk berbicara dengannya." angkasa pun segera menyusul bintang yang sudah lebih dulu masuk kedalam ruang rawat lingga.

Di dalam sana angkasa melihat bintang menduduki sebuah kursi yang posisinya berada dekat dengan bangsal yang di tempati sang adik sembari memandangi wajah sang adik yang belum sadar karna masih dalam pengaruh obat bius.

"Maaf...abang minta maaf karna telah membawa mereka ke sini tanpa mengatakan ke bintang terlebih dahulu." ujar angkasa yang merasa bersalah.

"Abang tau alasan kenapa bintang menyembunyikan lingga dari kalian semua."

"Itu karna bintang gak mau trauma yang di alami adek kembali kambuh dan membahayakan adek serta janin di dalam kandungan adek pada waktu itu."

"Tapi bintang sadar gak selamanya bintang menyembunyikan adek, suatu saat nanti pasti kalian juga akan menemukan adek."

"Begitu juga dengan adek yang gak mungkin akan bersembunyi terus dari kalian semua yang pernah menyakitinya."

"Saat ini bintang gak tau gimana respon adek kalau ia tau jika di depan ada ayah dan yang lainnya, bintang cuma gak mau traumanya kembali kambuh."

Ugh

"Adek..." seru bintang dan angkasa yang melihat sang adik mulai sadar.

Ssshhh...

"Jangan gerak dulu ya dek, jahitannya masih belum kering." ujar angkasa yang mengingatkan jika dirinya habis di operasi

"Ha..us" lirih lingga.

"Bentar kakak ambilkan air." saut bintang yang langsung mengambilkan segelas air minum yang sudah terisi lalu membantunya untuk minum.

"Twins bagaimana?." tanya lingga yang menyadari jika perutnya sudah tidak membuncit lagi.

"Tripet ada di ruang bayi nanti abang minta tolong suster untuk membawa mereka ke sini."

"Tripet?" tanya lingga yang terlihat kebingungan.

"Ia dek selamat ya, mereka tripet karna yang satunya bersembunyi di belakang kedua saudaranya, maka nya setiap kali adek USG pasti hanya terlihat dua janin." ujar angkasa yang juga memberikan selamat.

"Selamat ya dek kamu berhasil membawa mereka semua melihat dunia." ucap bintang.

"Abang...bintang, adek udah bangun?" tanya samudra yang baru saja kembali ke ruang rawat.

"Adek baru sadar, kamu kemana aja dra?" ujar angkasa yang melihat kedatangan samudra.

"Abis dari ruang rawat baby bang, dari tadi baby yang cewek gak mau lepas dari samu jadi samu tungguin sampe bener-bener tertidur bang."

"Adek hebat, makasih ya udah sabar jaga mereka dari dalam kandungan sampai mereka terlahir meskipun terkadang suka bikin adek kesakitan." ucap samudra yang langsung menghampiri lingga dan mengecup pelan kening sang adik.

"Btw adek udah menyiapkan nama untuk tripet belum?." tanya samudra yang masih mengelus surai rambut sang adik.

"Sebelumnya adek udah menyiapkan nama untuk twins, tapi adek gak tau pas lahir ternyata tripet, bang asa bilang kalau yang satunya ternyata bersembunyi."

"Kalau begitu boleh gak kalau abang ikut memberikan nama untuk baby yang bersembunyi itu?" tanya samudra yang menaruh harapan jika di izinkan.

"Boleh, memangnya abang sudah menyiapkan nama untuknya?" ucap lingga

"Sudah, malahan sudah dari jauh hari abang menyiapkan sebuah nama perempuan untuk twins jika salah satunya berjenis kelamin perempuan." jawab samudra yang terlihat rona bahagia di wajahnya.

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang