08

421 26 2
                                    

Melihat kakaknya yang sedang berbaring diatas ranjang, dengan perlahan lingga menghampiri kakaknya lalu mengoles kan salep ke area luka yang terkena siraman kuah panas tadi.

Sedangkan galaxy yang sedang memejamkan kedua matanya terkejut ketika melihat lingga yang sedang mengoleskan salep dengan sangat telaten, tanpa lingga sadari jika galaxy diam-diam memperhatikan wajah lingga yang terlihat pucat.

Lingga langsung terburu-buru meninggalkan ruang uks setelah ia selesai mengobati kakaknya.

Tak lama lingga pergi narend baru saja datang dengan membawa sekantong plastik yang berisikan makan serta sekotak susu coklat juga sebungkus roti.

Menyadari lingga tidak ada di uks narend langsung pergi keluar mencari lingga sampai langkah kakinya membawanya ke arah toilet yang tak jauh dari uks.

Samar-samar narend mendengar suara seperti orang sedang muntah-muntah, ia pun langsung masuk kedalam toilet dan mendapati lingga yang terduduk lemas di lantai dekat closet dengan wajahnya yang sangat pucat lalu narend segera membawanya kembali ke uks.

"Istirahat dulu disini ya, gak usah masuk kelas dulu, masih mual lagi gak?."

"Iya, udah sedikit mendingan kak."

"Ini makan dulu, dari tadi belum makan kan." ucap narend yang sembari memberikan kantong plastik berisikan makanan.

"Nanti aja makannya kak, takut muntah lagi, lagian juga aku lagi gak napsu makan."

"Kalau gitu susunya di minum kasihan twins kalau kamu gak makan, mereka gak makan juga."

"Makasih ya kak."

"Kakak balik dulu ke kelas, kamu istirahat disini nanti kakak izinin ke wali kamu sama nanti pulang kakak anterin."

Jam pelajaran pun telah berakhir, narend segera membereskan buku serta alat tulisnya kedalam tas setelah itu ia bergegas menjemput lingga yang berada di ruang uks.

Hari-hari berlalu dalam seminggu ini kalingga juga menjalani harinya dengan tenang tanpa gangguan morning sickness di pagi hari tapi tidak dikediaman pradipta.

Langit yang tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya langsung lari ke wastafel dan memuntahkan semua makanan yang baru saja ia makan sedangkan angkasa yang bertingkah aneh pasalnya dia sedang menikmati potongan mangga muda dengan saus stroberi serta jus timun yang mengundang tatapan aneh dari yang lainnya.

Bintang yang melihat tingkah aneh saudaranya hanya mengabaikan lalu pergi meninggalkan mereka semua di ruang makan setelah ia sendiri selesai dengan sarapan paginya.

Pagi ini bintang berencana akan mengunjungi toko tempat lingga berkerja karna ini hari tanggal merah yang mana sekolah sedang libur.

Bintang segera mempersiapkan diri memakai topi serta masker untuk melakukan penyamarannya karna ia tidak ingin lingga mengetahui dulu jika ia sudah pulang selagi ia sibuk mengumpul kan bukti yang saat ini sudah mulai ada titik terang.

Sementara itu lingga kini sedang melayani pembeli dengan cepat karna hari ini banyak pengunjung yang datang ke toko roti.

Banyaknya pengunjung yang datang membuat semua pegawai toko kelelahan termasuk lingga yang sedari tadi terus berdiri dibelakang meja kasir sambil melayanin pembeli yang berdatangan.

Kini matahari semakin terik dan para pengunjung pun sudah mulai berkurang, beberapa pegawai ada yang beristirahat sejenak agar bisa mengantikan yang lainnya.

Tapi tidak dengan lingga yang saat ingin beristirahat harus tertunda karna ada seorang pengunjung yang datang dan kebetulan hanya lingga sendiri yang masih berada dibelakang meja kasir jadi ia yang melayaninya.

"Selamat siang, selamat datang ada yang bisa saya bantu?." tanya lingga.

"Saya lihat-lihat dulu ya." jawab bintang yang sedikit mengubah suaranya agar penyamaran dia tidak terbongkar.

"Baik kak, kalau begitu jika kakak memerlukan sesuatu bisa panggil saya."

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang