24

241 13 0
                                    

Melihat kedatangan narend yang masih memakai seragam angkasa tau jika anak itu baru saja pulang sekolah.

Tak lupa mereka berdua juga menawarkan narend untuk makan siang bersama namun di tolak halus oleh narend yang katanya ingin beristirahat dulu sebentar untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya.

Hari ini narend mengikuti ujian kelulusan dengan kondisi tubuh yang kurang begitu sehat karna sudah beberapa hari ini ia terlalu memforsir kan tubuh serta otaknya untuk terus belajar bahkan hingga bergadang.

Narend yang sudah menyelesaikan ujian nya langsung meminta izin untuk pulang lebih awal karna merasa jika dirinya saat ini sedang drop.

Saat di perjalanan pulang narend merasakan sedikit pusing, karna jarak dari sekolah ke rumah nya agak sedikit jauh maka narend memutuskan untuk mampir dan beristirahat dulu di apartemen lingga yang lokasinya tak jauh dari sekolah.

Itulah yang membuatnya kini sudah berada di apartemen tempat tinggal lingga dan berakhir ia yang sudah tergeletak lemas di atas sofa.

Setelah selesai makan angkasa pun mendatangi kamar lingga untuk memeriksa kondisinya, sedangkan samudra kini sedang merapikan meja dan peralatan bekas mereka berdua makan.

Melihat sang adik yang masih tertidur angkasa berjalan perlahan mendekati sang adik ia juga merapikan selimut yang dikenakan sang adik begitu melihat selimut itu sedikit berantakan.

Angkasa juga merapikan beberapa helai rambut yang menghalangi mata sang adiknya serta membubuhkan kecupan halus di kening sang adik, tak hanya itu ia juga mengelus pipi dan perut sang adik yang sudah membesar dengan sangat lembut.

"Ugh..." terdengar guaman lingga yang masih memejamkan matanya

"Ssstt...sstt...bobo lagi dek." ucap angkasa sembari mengelus lembut kening sang adik.

Merasa sudah lebih tenang angkasa baru pergi keluar kamar membiarkan sang adik untuk beristirahat.

Waktu terus berlalu hari berganti hari tak terasa tinggal menghitung beberapa hari lagi lingga akan segera melahirkan.

Sudah beberapa hari lingga menginap di rumah sakit untuk memudahkan proses persalinannya, karna akhir-akhir ini ia sering mengalami kontraksi palsu yang membuat semua abangnya khawatir dan memutuskan untuk lingga stay di rumah sakit.

"Ugh...ssstt...baby udah gak sabar ya pengen ketemu mommy."

"Sabar ya nanti kita akan segera bertemu."

Lingga terus mengusap lembut perut buncitnya yang tertutup pakaian rumah sakit sembari menenangkan mereka yang sudah tak sabar ingin segera melihat dunia.

"Baby twins pasti udah gak sabar ya pengen cepet-cepet ketemu mommy, sabar ya sayang bentar lagi juga kalian akan segera bertemu, baby yang tenang ya jangan kencang-kencang nendang nya, kasih mommy kesakitan."

Samudra memang menemani lingga di rumah sakit dari semalam, tadi samudra sempat izin ke toilet sebentar namun saat keluar dari toilet ia mendapati sang adik yang sedang meringis kesakitan sembari menenangkan janin di dalam perutnya.

Samudra pun langsung menghampiri dan juga ikut menenangkan si twins yang sudah tak sabar ingin segera bertemu, ia juga menyeka keringat yang membasahi kening sang adik.

"Masih sakit gak dek?." ujar samudra yang masih mengelus lembut perut buncitnya lingga yang terhalang oleh selimut.

"Udah gak terlalu sakit, seperti nya twins memang kepingin di usap sama abang, begitu di usap sama abang mereka langsung anteng." ujar lingga yang sembari tersenyum.

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang