05

676 37 0
                                    

"Kakak janji tapi dengan satu syarat kamu gak boleh gugurin kandungan itu karna dia berhak untuk hidup, lagi pula anak itu tidak bersalah."

"Dan juga mau bagaimana pun kak bintang harus tau keadaan kamu, tau sendiri kan sesayang apa kak bintang ke kamu, cukup kasih kabar aja kalau kamu baik-baik saja, jangan sampai membuat nya khawatir."

"Jadi sekarang lingga tinggal dimana?." tanya narend

"Tinggal di toko roti tempat ku kerja kak."

"Sini kasih alamatnya ke kakak, biar kakak kesana untuk kabarin mereka kalau kamu sedang di rawat di sini." pinta narend dan lingga pun memberikan alamatnya.

"Sekarang kamu tunggu disini dan jangan kemana-mana, sekalian mau di bawain apa?, kamu juga belom makan dari pagi kan, tadi juga cuma makan roti aja."

"Ga usah kak aku gak lapar, makasih ya kak." tolak lingga

"Ting..."
Bunyi lonceng yang terdengar saat pintu terbuka.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?, mau pesan apa?." tanya seorang pegawai yang sedang berjaga.

"Permisi bisa saya bertemu dengan pemilik toko ini?." tanya narend sembari mencocokan alamat yang di kasih oleh lingga.

"Pemiliknya sedang tidak ada di tempat, ada keperluan apa yah?."

"Apa benar ada karyawan yang bernama kalingga berkerja disini?."

"Yah benar tapi orang nya sedang tidak ditempat, kalau boleh tahu ada keperluan apa mencarinya?."

"Saya teman sekolahnya kalingga, kedatangan saya kesini hanya untuk memastikan dan juga memberikan info jikalau kalingga untuk sementara tidak bisa kerja dulu, tadi disekolah dia sempet pingsan lalu sekarang sedang berada di rumah sakit dan harus dirawat untuk beberapa hari kedepan."

"Terimakasih atas infonya, nanti akan saya sampaikan ke atasan saya dan juga mungkin nanti kita akan kesana untuk menjenguknya."

Setelah dari toko roti narend memutuskan untuk kembali ke rumah sakit tapi sebelumnya dia mampir dulu ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa keperluan dan juga beberapa makanan ringan serta buah-buahan untuk lingga.

Saat sedang fokus mencari beberapa keperluan tiba-tiba ada yang memanggil nya.

"Narend... Hei apa kabar?." tanya nya

"Kak bintang... astaga ini beneran kak bintang, kakak kapan balik ke indo kak?, kabar ku baik kak."

"Baru kemarin sampai, kita minum di coffeshop dulu yuk udah lama gak ketemu." ajak bintang dan mereka pun menyelesaikan belanjanya lalu menuju ke sebuah caffe terdekat.

"Gimana sekolah kamu rend?."

"Baik kak."

"Btw kakak mau tanya hari ini ada lihat lingga sekolah gak?."

"Ada lihat tadi di sekolah, kenapa kak?."

Sebelum menjawab tiba-tiba hp bintang berbunyi "Cari terus, saya gak mau tau harus ketemu."

"Kenapa kak?, Kak bintang cari siapa?."

"Kakak sedang mencari kalingga, karna dia di usir dari rumah."

Lalu bintang pun menceritakan permasalahan yang terjadi di rumahnya saat ini kepada narend, ia berharap agar narend bisa membantu untuk membujuk adiknya untuk pulang ke rumah.

"Sebenarnya saya tau keberadaan kalingga sekarang. Kebetulan ketemu kakak di sini, ada yang mau narend bicarakan ke kak bintang."

Pakhirnya narend menceritakan semuanya ke bintang apa yang terjadi dengan adiknya karna bintang berhak untuk tau keadaan adiknya saat ini.

"Kak bintang tenang aja, narend akan bantu kakak untuk menjaganya, tapi untuk sekarang biarkan dulu sampai waktunya tepat narend akan bantu kakak untuk bertemu dengan lingga."

"Udah mau sore nih kak, narend permisi dulu ya karna harus balik lagi ke rumah sakit, kasihan lingga sendirian di sana."

"Kakak ikut ya, kakak ingin melihat keadaan lingga." Lalu mereka pun berangkat bareng ke rumah sakit.

Sesampai di rumah sakit narend mengecek lingga terlebih dahulu yang ternyata saat ini sedang tertidur. Narend pun segera menyuruh bintang masuk untuk melihat keadaan adiknya.

"Akhirnya kakak menemukan mu dek." guamnya dalam hati. Bintang segera bersembunyi di balik tirai saat melihat pergerakan dari lingga.

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang