10

454 26 2
                                    

Pagi ini lingga sudah rapih dan siap untuk berangkat sekolah setelah dua hari lalu ia diharuskan istirahat total oleh nata dan evan setelah insiden dimana lingga yang pingsan karna kecapaian.

Harusnya waktu libur sekolah dua hari yang lalu ia gunakan untuk bekerja tetapi harus di gunakan untuk istirahat total agar tidak membahayakan calon janin yang sedang dikandungnya.

Narend menjadi semakin protectiv pada lingga setelah ia mendengar kabar pingsannya lingga ditoko dua hari yang lalu, seperti hari ini masih pagi sekali ia sudah berada didepan toko tempat lingga berkerja menunggunya keluar dari toko.

"Lah kak narend tumben masih pagi udah kesini?." lingga yang terkejut ketika ia hendak berangkat sekolah setelah tadi ia berpamitan dengan evan.

"Kakak kesini buat jemput kamu mulai hari ini dan seterusnya kakak yang antar jemput kamu sekolah, ayo naik kita berangkat sebelumnya kita mampir sarapan dulu."

"Gak usah kak, lingga bisa pulang pergi sendiri gak enak ngerepotin kakak terus."

"Kakak tidak menerima penolakan, kakak juga gak mau kejadian dua hari lalu terulang kembali, kamu gak boleh kelelahan lingga apa lagi kamu saat ini tidak sendiri, kakak gak mau kalian sampai kenapa-kenapa."

Akhirnya nya lingga pun mengalah karna percuma juga ia berdebat panjang lebar yang ujung ujungnya ia akan tetap di antar jemput oleh narend.

Sesampainya mereka di sekolah narend langsung mengantarkan lingga menuju kelasnya dan menemaninya di kelas karna masih terbilang masih cukup pagi dan para siswa belum banyak yang datang.

Jam pelajaran pun dimulai sampai tiba jam pelajaran olahraga dan semua murid langsung pergi keruang ganti untuk mengganti pakaian olahraga.

Lingga baru saja akan mengganti pakaian setelah ia lebih dulu mengantarkan semua buku tugas milik teman sekelasnya yang harus dikumpulkan keruang guru.

Saat itu lingga baru saja akan membuka pakaiannya di ruang ganti tapi tiba-tiba ruang ganti itu terkunci setelah beberapa orang lelaki masuk lalu mendekati dan mengunci kedua tangannya setelah ia berhasil di rebahkan di lantai lalu salah satu dari mereka melucuti semua pakaian lingga hingga hanya tersiksa celana bagian dalamnya saja.

Lingga yang terkejut terus berontak dan berteriak sampai salah satu dari mereka yang lingga kenal menghampiri lalu menampar serta membungkam mulut lingga dengan pakaian yang baru saja dilepaskan

Ia terus saja berontak dan menangis saat tangan-tangan mereka mencoba menyentuh semua bagian tubuhnya, hingga akhirnya kegelapan pun menghampirinya, namun sebelum kedua mata lingga benar-benar tertutup ia samar-samar melihat kakaknya bintang yang datang menolongnya bersama dengan narend.

"Brak!!!...."

"BAJINGAN!!! APA YANG KALIAN SEMUA LAKUKAN PADA KALINGGA!."

Narend mengumpati mereka semua ketika melihat lingga yang sudah berantakan tanpa sehelai benang, saat itu juga mereka langsung di hajar habis-habisan oleh narend dan juga bintang.

Melihat keadaan lingga yang berantakan tanpa sehelai pakaian pun bintang langsung melepaskan jaket nya untuk menutupi semua tubuh lingga beruntung jaket yang di kenakan lingga cukup pajang hingga menutupi cukup untuk menutupi tubuh adiknya.

Bintang segera mengendong lingga menuju mobillnya lalu membawanya kerumah sakit sedangkan narend membawa mereka semua keruang guru untuk melaporkan tindakan pelecehan yang di lakukan oleh mereka.

Setelah melaporkan mereka semua narend menyusul bintang ke rumah sakit dimana bintang sudah terlebih dahulu membawa lingga kesana.

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang