15

353 23 0
                                    

Pagi ini lingga bangun dengan keadaan yang jauh lebih baik daripada semalam, rasa sakit serta kram diperut nya yang ia rasakan semalam pun sudah tak terasa lagi.

Tak lupa lingga juga selalu menyapa janinnya setiap kali ia bangun di pagi hari sembari sesekali mengelus perutnya yang mulai terlihat membuncit.

Setelah itu ia baru akan membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum ia pergi ke dapur menyiapkan sarapan pagi untuk abang nya serta kak narend yang memang menginap selama kakak nya bintang pergi mengurus perkejaan nya di luar kota.

Sementara itu angkasa yang sudah bangun lebih awal dari sebelumnya kini tengah sibuk menyiapkan beberapa masakan di dapur untuk mereka semua sarapan nanti.

Setelah selesai angkasa segera membangunkan samudra yang masih bergelung nyaman dengan selimutnya.

Angkasa memang sengaja bangun lebih awal karna kedatangan samudra semalam yang tak di sangka.

Rencananya setelah selesai sarapan angkasa akan mengantarkan samudra kembali kerumah sebelum lingga menyadari kehadiran samudra di sini.

Namun rencananya harus gagal ketika melihat lingga yang sudah berdiri tak jauh dari mereka. angkasa tak menyangka jika hari ini lingga akan terbagun dari tidurnya, pasal nya ini masih terlalu pagi untuk lingga bangun jam segini.

Sedangkan samudra hanya duduk terdiam di kursinya tanpa menguarkan sepatah kata pun karna ia tau bahwa adik nya saat ini sedang ketakutan.

Semalam samudra sudah mendengar cerita mengenai lingga dan peringatan dari abangnya itu, maka dari itu ia tak mau mengambil resiko jika adiknya kembali trauma saat ia mendekati nya.

Lingga hanya terpaku diam di tempat saat melihat salah satu abangnya yang lain juga berada di sana, ia berusaha tetap tenang meskipun saat ini ia merasa ketakutan.

Meskipun lingga berusaha tenang namun tidak dengan janin di dalam kandungan nya itu seakan tau akan kehadirannya.

"Adek kenapa?, perutnya masih sakit lagi?, kalau masih sakit kita kerumah sakit aja ya?." tanya angkasa yang melihat adiknya tiba-tiba meringis kesakitan.

"Adek gak apa, cuma twins pagi ini sedang aktif saja, hanya saja dari tadi mereka nendang perut adek." jawab lingga yang sembari mengelus pelan perut nya.

"Apakah mereka sudah berhenti menendang?." tanya angkasa yang sudah duduk di sebelah lingga sembari ikut mengusap nya dengan perlahan.

Samudra yang melihat adiknya hanya menjawab angkasa dengan gelengan kepalanya pun memberanikan dirinya untuk mencoba menyentuh perut lingga.

"Bolehkah... abang menyentuh mereka?." tanya samudra yang perlahan mendekati lingga namun langkah nya harus terhenti karna tak mendapat jawaban dari sang adik.

Baru saja samudra akan kembali ke tempat duduknya namun sebuah suara membuatnya berbalik. "Bang mudra gak mau menyentuhnya?, bukannya tadi abang ingin menyentuh mereka?."

"Jadi adek ngizinin abang untuk menyentuh mereka?." perasaan samudra saat ini sedang campur aduk ketika tangan merasakan tendangan pelan dari twins saat ia sedang mengelus pelan perut lingga.

"Kalian jangan kencang-kencang nendang perut mommy, kasih mommy kesakitan kalau kalian menendangnya terlalu kencang, yang tenang ya di dalam sana, sabar ya tinggal beberapa bulan lagi kalian akan segera bertemu dengan mommy kalian." ucap samudra merapalkan kata-kata penenang sembari mengelus lembut perutnya lingga.

Dan ajaibnya setelah samudra mengelus dan merapalkan kata-kata penenang kini mereka sudah lebih anteng dan tak lagi menendang perut lingga.

Lingga pun berterima kasih atas bantuan samudra yang telah membantu menenangkan mereka di dalam sana.

Sərˈvīv (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang