Ch 7

1.8K 147 17
                                    

- Sweet Poison -


"Kenapa tidak berada disini lebih lama lagi Meeeeelllkkkk... Aku masih merindukanmuuuuu..." Haechan merengek manja menempeli lengan Mark hingga tubuhnya bergelayut. Mark tidak mampu menahan berat bobotnya hampir saja jatuh menimpa Haechan jika saja tidak ada lemari untuk pegangan.

"Jangan seperti ini, baby. Kita bisa jatuh bersama." Agak susah memberi pengertian pada Haechan yang dalam mode manjanya.

"Tidak mau!" Haechan berganti mendorong Mark diranjang hingga terduduk dan dia berada diatasnya kembali melingkarkan lengan dileher pria itu. "Kau ini kenapa? Kau semakin jarang menghabiskan waktu denganku. Jika tidak bersamaku atau Jaemin, kau pasti sibuk kerja. Bahkan jika aku tidak sakit kemarin kau tidak akan menginap disini, kan?! Kau sudah tidak mencintaiku lagi, Melk."

Mark mendesah berat. Drama yang lagi-lagi harus terlewati jika dia akan pergi meninggalkan Haechan.

"Jangan seperti ini, Haechan-ie ... aku sangat mencintaimu. Jika tidak, bagaimana mungkin aku merelakan hari sibuk untuk cuti merawatmu. Ku harap tidak ada perkataan seperti ini lagi, oke?" Mark yang sabar berusaha memberi pengertian dengan kata-kata halus.

"Hanya dua hari." Haechan mendusalkan kepalanya pada perpotongan leher Mark.

Pria dominan itu merotasikan kedua bola matanya jengah. "C'mon babe, kasihan Jaemin. Bagaimana jika ibu tiba-tiba mengunjungi apartemen dadakan seperti tiga bulan yang lalu. Bisa mati berdiri aku jika diceramahi lagi kali ini. Kami sudah bertengkar beberapa hari lalu sebelum kemari, aku tidak ingin menambah masalah lagi. Ku mohon mengertilah. Ya?" meski begitu Mark masih memohon pengertian dengan suara rendahnya.

Terpaksa. Haechan menganggukkan kepalanya. "Baiklah, tapi sesampainya disana kau harus mengabariku."

Mark memberikan jawaban dengan menganggukkan kepala juga.











____________

Sesaat setelah masuk ke dalam mobil, dia menemukan sesuatu di belakang kursi penumpang.

"Astaga, aku lupa mengembalikan ini."

Mark termenung, bagaimana caranya Jaemin pulang? Seluruh barangnya yang penting berada dalam waistbag miliknya ini. Buru-buru dia menancap gas kembali ke apartemennya.

"Semoga saja dia baik-baik saja."

Bodohnya kenapa dia tidak memberi kabar ke apartemen mereka. Harusnya dia bisa menyuruh seseorang untuk mengirim tas milik Jaemin. Tanpa sadar Mark mengkhawatirkan pasangan hidupnya itu tentu saja.

Pasangan hidup.

Tiba-tiba kata itu terpikirkan.

Masa bodohlah. Dia harus pulang ke rumah dulu.

________

___

—×ו Sweet Poison •××—

———

Hanya saja, sesampainya —

"Apa yang sedang kalian lakukan?!"

Mark melihat Jaemin bermesraan dengan seorang yang asing.

Tunggu.

Sepertinya dia pernah melihat pria itu sebelumnya. Mark menyipitkan matanya memperjelas penglihatan.

Refleks, dua orang yang diteriaki tadi menolehkan kepala pada sumber suara.

"Ma... -rk?"

"Oh, rupanya suamimu sudah datang." Dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa, Jeno tersenyum tenang.

S͢w͢e͢e͢t͢ P͢o͢i͢s͢o͢n͢「𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛 𝐹𝑡. 𝑀𝑎𝑟𝑘ℎ𝑦𝑢𝑐𝑘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang