Ch 27

1.2K 117 9
                                    

– 🇸​​​​​🇼​​​​​🇪​​​​​🇪​​​​​🇹​​​​​ 🇵​​​​​🇴​​​​​🇮​​​​​🇸​​​​​🇴​​​​​🇳​​​​​ –

Jeno melihatnya. Melihat bagaimana Mark memandangnya dan Jaemin berciuman dari kejauhan.

Jeno sengaja? Tentu saja! Karena itu, dia menarik Jaemin ke arah mobilnya, dan menculik si manis. Menculik suami orang tepat didepan matanya. Secara langsung! Ini adalah kegilaan paling gila yang pernah Jeno lakukan.

Cinta bisa membutakan segalanya.

Tau arti kalimat itu?

Jika Mark menuntut, Jeno bisa saja dimasukkan penjara sesuai peraturan undang-undang yang berlaku. Tapi dia berdiri diam disana, dengan tatapan yang sulit diartikan. Langkahnya yang tadi akan mendatangi mereka, terhenti begitu saja. Seperti tidak ada niatan untuk mengikuti lebih lanjut. Kalaupun Mark mau, dia bisa saja berlari ke arah mobilnya dan berusaha merebut Jaemin kembali.

Jaemin menatapnya dengan kecewa, melalui jendela mobil tertutup disamping Jeno.

“Dia tidak mencintaimu. Dan Akulah orang yang tepat untukmu.” Pria itu membelai pipi Jaemin dengan lembut. Menatap mata yang redup karena kekecewaan. “Dia mencintai orang lain.” Memberikan kata-kata jahatnya untuk meracuni pikiran Jaemin.

Tidak. Itu bukan kejahatan. Dia hanya mengatakan kenyataan.

“Aku orang yang mencintaimu, sayang. Tidak seperti dia.” Bisikan ular itu sampai ditelinga Jaemin dengan lihai menggoyahkan pertahanannya. “Datanglah padaku, Jaemin. Lupakan dia.”

Jeno meraih tengkuknya dan mencium si manis dengan lembut namun menuntut. Bagus karena sopir hanya bisa berpura-pura tidak tau apa-apa yang terjadi pada penumpang dibelakang.

“Terima kasih, Mark.”
Teruslah seperti itu hingga kau benar-benar kehilangan Jaemin.
Kupastikan aku akan menjaganya dengan baik.

Pria itu menyeringai dalam ciumannya yang berubah menjadi lumatan panas, dengan si manis yang sudah berada dalam pangkuan pasrah menerima cumbuan.








Selesai dari Rumah Abu tempat kedua orang tuanya bersemayam, Jeno membawa Jaemin ke suatu tempat. Tempat rahasia terbesarnya, itu yang dia katakan.

Seoul City Astronomical Observatory.

Tempat rahasia macam apa di planetarium? Pikir Jaemin, Jeno hanya ingin bermain.

“Jeno? Ku rasa tempatnya tutup.” Jaemin melihat ke sekeliling tempat yang sepi. Lampu yang tersorot masih dihidupkan juga cuma beberapa, sekedar untuk terlihat menerangi jalan dan beberapa ruangan.

Jeno memperlihatkan senyuman bulan sabitnya. “Justru itu yang disebut rahasia.” Tangannya senantiasa menggenggam jemari lentik Jaemin.

“Jeno.. k-kau yakin?” Jaemin bergidik agak ngeri karna beberapa tempat gelap harus mereka lewati. Sambil merapatkan genggaman Jaemin melirik takut  ke tempat gelap itu. Bisa saja tiba-tiba ada... hantu? Tidak. Manusia lebih mengerikan dan menakutkan dibandingkan hantu. “Ku rasa kita tidak bisa masuk lebih dalam. Ki-kita tidak punya tiket.” Suaranya semakin memelan karna sepi tanpa pengunjung membuat suara mereka terdengar lebih besar dan jelas.

“Kau takut?” Jeno memberi seringai mengejek.

“Apa?!” Jaemin melongo, mulutnya terbuka ingin protes. “T-tidak.” Jaemin mendehem sebentar untuk menetralkan suaranya. “Ini kan ilegal. Diam-diam kemari. Kalau kita ketauan penjaga bagaima- Jeno!” Jaemin hampir berlari karena Jeno meninggalkannya saat memperhatikan sekitar, bisa saja ada orang yang berkeliaran disana seperti mereka. Mungkin juga penjahat. Hih! Konyol.

S͢w͢e͢e͢t͢ P͢o͢i͢s͢o͢n͢「𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛 𝐹𝑡. 𝑀𝑎𝑟𝑘ℎ𝑦𝑢𝑐𝑘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang