Ch 19

1.3K 124 8
                                    

– 🇸​​​​​🇼​​​​​🇪​​​​​🇪​​​​​🇹​​​​​ 🇵​​​​​🇴​​​​​🇮​​​​​🇸​​​​​🇴​​​​​🇳​​​​​

Definisi kerja keras didedikasikan Jaemin untuk proyeknya dengan klien k̶e̶k̶a̶n̶a̶k̶a̶n̶ kita tercinta, Lee m̶e̶s̶u̶m̶  Jeno. Banyak upaya yang dilakukannya untuk m̶e̶n̶g̶h̶i̶b̶u̶r̶ beramah - tamah mengendalikan emosi yang terkuras akibat kelakuan pria itu.

“Bisakah aku menciummu lagi?”

“Tidak.”

“Aku ingin.”

“Aku tidak.”

“Bohong.” Protesnya.

Jaemin menggeser-geserkan tab dengan gambar warna-warni didalamnya. Juga kertas yang berisikan beberapa coretan disertai keterangan-keterangan kecil memperumit penglihatan. Tanpa sedikitpun memandang orang yang merajuk.

Kun membisikkan sesuatu pada Jeno. Sepertinya ada hal genting dari gelagatnya. Jeno mengangguk dan sedikit melirik Jaemin yang masih melakukan pekerjaannya tanpa terganggu.

“Aku rasa aku harus pergi. Ada sedikit masalah.”

Jaemin tidak bergeming ditempatnya, hanya mendehem. Kepala masih menunduk memeriksa benda elektronik penunjang pekerjaannya, ada beberapa notif e-mail memenuhi.

“Aku bilang aku akan pergi.”

Jaemin mengangkat kepalanya. “Baik, tuan Lee. Silahkan.”

Dan dia kembali pada fokusnya.

Jeno kesal. Jaemin susah sekali diberitau. Langkahnya yang lebar membawa pria itu di hadapan si manis.

Hawa tidak mengenakkan menguar.

“Ingat yang aku katakan tadi?”

Jaemin merasa terancam. Gugup tersirat, bukan dia ingin mengabaikan Jeno. Hanya saja, dia malu. Tidak ingin lebih memalukan karna tidak bisa mengontrol sudut bibirnya yang serasa berkedut ingin tersenyum.

“Maaf, Jeno-ya.”

Mendengar itu, Jeno puas. Kini Kun tau apa hubungan Boss-nya dengan Na Jaemin. Percuma dia khawatir pria itu dianiaya.

“Aku pergi.”

Jaemin mengangguk. “Hati-hati.”

“Tidak ada yang ingin kau sampaikan?”

Jaemin menatapnya polos, tidak mengerti. “Sudah. Hati-hati.” Apa dia salah? “Kau ingin aku melambaikan tangan?” Jaemin menggerakkan tangan membuat gestur seperti ucapannya.

“Aarght.. aku pergi harusnya kau menciumku.” Jeno gemas sekali. Kenapa Jaemin sangat tidak peka?! Dia meraih pinggang si manis dan tanpa ijin mencium bibirnya berkali-kali.

“Lakukan itu jika kita akan berpisah!”

Jaemin menerimanya tanpa melawan. Lagipula sudah terbiasa. Ciumannya juga tidak buruk.

S͢w͢e͢e͢t͢ P͢o͢i͢s͢o͢n͢「𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛 𝐹𝑡. 𝑀𝑎𝑟𝑘ℎ𝑦𝑢𝑐𝑘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang