Ch 24

1.3K 131 0
                                    

- 🇸​​​​​🇼​​​​​🇪​​​​​🇪​​​​​🇹​​​​​ 🇵​​​​​🇴​​​​​🇮​​​​​🇸​​​​​🇴​​​​​🇳​​​​​ -

Mark pulang ke apartemennya dengan Jaemin setelah mengantar Haechan pulang. Tak lupa membawa beberapa kue manis dengan tampilan yang menarik. Itu karena mengingatkannya pada kue dari fans baru Jaemin. LJ yang diketahui ternyata singkatan dari Lee Jeno.

“Na Jaemin!”

Mark mendengar seruan keras meneriakkan nama Jaemin. Kericuhan terjadi di apartemennya. Mark bergegas mendatangi dengan terburu. Jaemin pingsan dalam gendongan Jeno. Melupakan kue yang dilemparnya entah kemana.

“Abeoji?”
“Sedang apa abeoji ada disini? Apa yang terjadi? Kenapa Jaemin pingsan?”

Jeno tidak memedulikan ayah-anak yang saling pandang, dia segera membawa Jaemin ke kamarnya. Lagi-lagi mereka harus bertengkar untuk itu.

“Dimana kamarnya? Panggil dokter kemari! Cepat!!” Mark yang akan mendebat mengurungkan niatnya melihat Jaemin yang terlihat tak berdaya. Membiarkan Jeno masuk ke dalam kamar mereka.

Ayahnya memegangi belakang kepalanya, kemungkinan penyakit darah tinggi dan komplikasinya kambuh.

Mark mendatangi untuk memastikan, namun baru beberapa langkah mendekat, pukulan di pipinya didapatkan dari sang ayah.

“Kurang ajar!!”
“Gara-gara kau!! Lihat apa yang kau perbuat!”  Taemin murka. Wajahnya memerah karena amarah yang meluap. “Siapa bajingan itu?! Apa dia Lee Jeno?”

Mark membiarkan rasa sakit di pipinya. Dia menunduk. Sejauh apa ayahnya mengetahui hubungan mereka?

“Karna kelakuanmu yang tak terpuji, Jaemin mencari orang lain!”

Jaemin! Jaemin! Jaemin!
Terus saja semua orang memanjakan juga melindunginya! Meskipun dia juga berselingkuh kenapa hanya dia saja yang disalahkan?! Ada apa dengan orang-orang ini? Jaemin berbuat kesalahan, dia juga yang menanggung.

Ini tidak adil!

“Kenapa abeoji hanya menyalahkanku? Jaemin juga menyukai orang lain. Itu bukan salahku. Kenapa tidak menyalahkan Jaemin?”

“Tutup mulutmu, sialan!” Jeno datang ingin menyumpal mulut biadab Mark. “Kalau kau brengsek, akui saja! Jangan menyalahkan orang lain!” habis sudah kesabarannya. Mereka berdua bertengkar tidak tau tempat. Lantai dua kamar Jaemin masih bisa mendengar sayup-sayup teriakan mereka dari bawah. Persetan dengan sopan santun. Ayahnya saja sudah angkat tangan, kenapa pula harus hormat pada mereka.

“Kau Lee Jeno?” Taemin menatapnya mencemooh. “Dari dulu keluarga kalian memang suka mengambil milik orang lain, ya?!” nadanya meremehkan. Siapa orang tua ini sebenarnya?

“Apa maksudmu? Siapa kau?”

“Tidak tau sopan santun. Perebut milik orang lain. Benar. Kau anak Lee Soohyuk. Bajingan itu!”

“Aku tidak peduli apa hubunganmu dengan ayahku.  Yang jelas, aku tidak takut.”

Taemin tertawa menggelegar. Mark hanya diam memperhatikan. Dia sungguh tidak tau apa-apa.

“Setelah ayahmu mengambil perusahaan milikku. Kau juga ikut mengambil Jaemin? Tidak tau malu! Keluarga kalian menjijikkan!”

“Apa maksudmu pak tua?!” meskipun Jeno tidak menyukai keluarganya tapi dia tidak akan membiarkan orang lain seenaknya saja menghina keluarganya.

“Abeoji? Apa maksudnya ini?”

“Kau ingat Mark? Saat kau masih sekolah? Dialah anak dari manager umum dari kantor cabang di Daegu. Sepupu jauh keluarga Lee. Orang yang sudah memfitnah keluarga kita menjadi pembunuh dari ayah kekasihmu.”

S͢w͢e͢e͢t͢ P͢o͢i͢s͢o͢n͢「𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛 𝐹𝑡. 𝑀𝑎𝑟𝑘ℎ𝑦𝑢𝑐𝑘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang