Ch 35〔𝓔𝓷𝓭〕

2.3K 121 18
                                    

》🇸​​​​​🇼​​​​​🇪​​​​​🇪​​​​​🇹​​​​​ 🇵​​​​​🇴​​​​​🇮​​​​​🇸​​​​​🇴​​​​​🇳​​​​​《

Dua tahun berlalu...

“Hallo baby...” Mark mengoda bayi kecil dengan mengambil mainannya. Bayi itu menangis tersedu.

Plakkk
“Jangan mengganggunya Maaarrrrkkkk!!” heran. Kenapa laki-laki itu usil sekali?! Dulu dia suka mengerjai Jaemin, sekarang berganti mengerjai anaknya.

“Dia lucu sekali kalau menangis.” Mark hanya tertawa melihat cara bayi itu menangis dengan ingus yang diusak ke baju Jeno.

“Dasar psikopat!” Jeno tak tinggal diam. Dia ikut menenangkan bayinya dengan menggendong baby Ji.

“Heh, padahal kau sendiri juga biasanya juga begitu.” Mark menatap remeh, tidak terima.

“Dia bayiku! Dia milikku! Aku berhak melakukan apapun padanya, meskipun membuatnya menangis.”

Mendengar itu Jaemin melotot. Menggeplak kepala dua dominan itu. “Jika kalian berdua mengganggu bayiku. Aku akan mengusir kalian berdua.” ancamnya.

Kenapa orang dewasa itu suka sekali membuat keributan dan melihat bayi menangis?!

“Sayang? Mau susu?”

“Mauuu”/“Mauuu”

Raut wajah malas tercetak jelas, Jaemin menawari bayinya bukan dua beruang besar tapi mereka yang menjawab.

“Kalian diam! Jangan ikut menjawab!”

Baby Ji meraih Jaemin dengan tangannya yang kecil.

“Tidak apa-apa. Ji juga tidak suka susu.”  Alibi Jeno. Jaemin semakin melototkan matanya.

“Hati-hati, Na. Nanti bola matamu bisa keluar.”

Mereka adalah musuh yang akan bekerja sama saat sesuatu menjadi tujuannya juga sama. Jaemin tidak mengira, Mark dan Jeno bisa menjadi seperti saudara. Mungkin menjadi anak tunggal memang benar-benar sangat kesepian.

Mark menarik diri. Melihat rumah tangga Jeno dan Jaemin membuatnya bahagia. Meski kadang juga ada kala hatinya merasa sesak.

Itu karna kau jomblo. Kata-kata ejekan Jeno tiap kali perasaan mellow itu datang. Yah, banyak kemungkinan. Hatinya tidak ingin bersama siapapun. Dua tahun dia habiskan waktunya untuk membenahi diri. Tentang ayah ibunya, tentang Jaemin Jeno dan juga pemilik hatinya yang telah lalu. Dia tidak berani berkabar atau mencari tau. Dia ingin pria manis itu melalui harinya dengan baik. Meski rindu itu selalu datang.

Mark akan melupakannya dengan datang kerumah Jaemin dan mengganggu mereka. Seperti sekarang.

Dia bahkan sudah seperti pemilik rumah. Berselonjor dengan santai dan menonton televisi sambil memakan sereal.

Apartemen yang mereka tinggali adalah apartemen Jeno. Dan apartemen Jaemin -Mark yang dahulu tetap dihuni Mark. Karna Mark suka desain bintang dilangit-langit tengah ruangan. Juga untuk kenang-kenangan, katanya. Kompensasinya tentu dengan saham milik keluarga Lee sebagai ganti. Tak masalah.

S͢w͢e͢e͢t͢ P͢o͢i͢s͢o͢n͢「𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛 𝐹𝑡. 𝑀𝑎𝑟𝑘ℎ𝑦𝑢𝑐𝑘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang