Ch 33

1.3K 111 4
                                    

》🇸​​​​​🇼​​​​​🇪​​​​​🇪​​​​​🇹​​​​​ 🇵​​​​​🇴​​​​​🇮​​​​​🇸​​​​​🇴​​​​​🇳​​​​​《

Jeno menjalankan mobilnya ke area taman, dimana Jaemin sedang jalan kaki pulang ke apartemennya. Sudah sering dia menjadi penguntit. Dan baru hari ini didukung setelah ayahnya memberitau keberadaan Jaemin melalui mata-mata yang biasa disewa. Itu sedikit alasan bagaimana Soohyuk mengetahui percintaan nyeleneh anaknya.

“Kenapa jalan kaki?! Kalau kakimu sakit bagaimana?!” Jeno mendumel didalam mobil mengikuti Jaemin. “Kau tidak tau malam-malam sangat berbahaya?!”
“Dasar ceroboh!”

Jeno terus saja mengomel seolah Jaemin sedang bersamanya.

Dia ingin menggendong si manis agar naik bersamanya. “Dimana si keparat itu?! Apa dia meninggalkanmu?”

“Harusnya kau memilihku, Na. Bukan bajingan itu.”

“Dia tidak memperlakukanmu dengan baik.”

“Kenapa kau tidak datang padaku?!”

“Kalau kau datang padaku, aku akan mengampunimu. Aku akan menganggap saat di menara tidak pernah terjadi.”

“Kau harus datang padaku.” Tangisan Lee Jeno kembali hadir. Gumamannya terus menerus  membisik.

“Argggh ... persetan!”

Jeno membuka dan menutup pintu mobilnya dengan gebrakan kasar. Menarik lengan si manis yang baru sampai di area apartemen. Napasnya memburu dengan kemarahan yang bercampur rindu setengah mati.

“Apa kau tau jam berapa ini?! Kenapa baru pulang?! Kenapa tidak mengabariku?!”

“Jeno-ya?” Jaemin terkejut. Dia pikir orang mesum mengikutinya sampai parkiran, ternyata memang iya. Bukan ㅡmaksudnya orang berbahaya.

Hampir saja dia memukul Jeno sebelum tau jika itu samoyed kesayangannya.

“Jeno-ya? Kau –menangis?”

“Kau pikir karna siapa?!”

Jaemin terkejut untuk yang kedua kalinya. Jeno marah dan membentaknya. Ada apa dengannya?

Dengan hati-hati Jaemin menyentuh lengannya karna Jeno menunduk seperti mengusap bekas air matanya. Dan kali ke tiga Jaemin terkesiap karna pria itu sekuat tenaga mendorongnya hingga membentur mobil. “Jeno? Apa yang-” ciuman beringas dari pria Lee membungkam mulutnya.

Ciuman frustasi yang melenakan keduanya. Lengan Jaemin dibawa melingkar pada leher si pria blonde dan tangannya merangkul indah di pinggul si manis.

Lama ciuman terjalin melupakan waktu tengah malam berpindah.

“Ada apa sebenarnya?” Jaemin mengusap sisa bekas air mata dipipi Jeno dengan ibu jarinya.

Jeno tidak mengatakan apapun, hanya memeluknya. “Apa kau punya masalah?”

Masalahku hanya kau.

“Apa ada yang melukaimu?”

Kau yang melukaiku.
Kau dan  b̶a̶j̶i̶n̶g̶a̶n̶   suamimu itu.

S͢w͢e͢e͢t͢ P͢o͢i͢s͢o͢n͢「𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛 𝐹𝑡. 𝑀𝑎𝑟𝑘ℎ𝑦𝑢𝑐𝑘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang