Ch 30

1.5K 119 46
                                    

☆🇸​​​​​🇼​​​​​🇪​​​​​🇪​​​​​🇹​​​​​ 🇵​​​​​🇴​​​​​🇮​​​​​🇸​​​​​🇴​​​​​🇳​​​​​☆

Dan ditemukan fakta bahwa, Lee Hyukjae ayah dari Lee Haechan memang meninggal karena murni kecelakaan. Sayangnya kematian pria itu digunakan oleh direktur keuangan sebagai skandal pewaris yang mengetahui penyelewengannya menggunakan uang perusahaan Lee saat itu. Dengan kata lain, Lee Taemin mengetahui tindak korupsi salah seorang petinggi diperusahaan ayahnya, membuat sebuah proyek besar yang ditangani terhenti dan dilibatkan dalam kematian yang bukan kesalahan Lee Taemin. Pria itu dituduh membunuh Lee Hyukjae yang ikut menentang proyeknya dan hampir semua bukti sekaligus alibi mengarah pada Lee Taemin.

Ibu Lee Haechan yang menjadi saksi menolak untuk membuktikan, Lee Taemin tidak bisa berkilah hingga semua keluarga besar menganggap hal itu memang ulahnya. Namun ayah Lee Taemin berusaha menutupi dengan kuasanya dengan menutup kasus tersebut. Naasnya setelah kejadian kesehatan ayah Lee Taemin menurun drastis hingga meninggal beberapa bulan kemudian.

Lee Taemin pergi ke Kanada memulai karir disana dari awal bersama sahabatnya dimasa sekolah, yaitu orang tua Na Jaemin.

Lee Haechan mendatangi tetua Lee untuk memberi menggantikan kesaksian ibunya yang saat itu menolak mengatakan kebenaran akibat dari gangguan kejiwaan. Butuh beberapa tahun hingga tadi malam semuanya terbongkar. Tidak ada satu orangpun yang bisa merelakan dengan mudah ditinggalkan begitu saja.

Hasil kerja keras Jeno turut membantu membersihkan nama  Lee Taemin dan menjelaskan kesalah pahaman.

Direktur keuangan yang sudah pensiun dipanggil kejaksaan dan diadili kembali. Persidangan dibuka, melibatkan beberapa pihak lain karena hasil korupsi mulai diselidiki dengan rekening banyak nama berhasil dibekukan.

Haechan melakukannya karena merasa bersalah atas nama orang tuanya, orang tua Mark harus diusir hingga ke luar negeri. Kini dia sudah tidak punya hutang lain, selain meninggalkan Mark.

“Saya benar-benar meminta maaf atas nama orang tua saya. Juga atas apa yang saya lakukan pada anak anda. Saya- ...” Haechan menelan salivanya mengatur keberanian untuk berdiri didepan orang tua Mark. Dadanya sakit mengingat sebentar lagi dia akan berpisah dengan Mark. “Saya mohon tolong jangan menyalahkan Mark. Sayalah yang mengganggu mereka. Mark tidak bersalah.” Biarlah dia yang menanggung semua kebencian dari orang tua Mark. Asalkan pria itu tak lagi diacuhkan orang tuanya.

“Saya akan meninggalkannya.”

Taemin diam tak bergeming. Tanpa sedikitpun pandangan mengarah pada pria manis itu.

“Memang sudah seharusnya kau seperti itu.” Hyori memegang lengan Taemin untuk mengajaknya pulang. Sorot matanya yang awas menatap tajam Haechan yang menunduk. Mana mungkin kesakitan bertahun-tahun bisa terhapus hanya dengan maaf beberapa menit. Itu terlalu mendrama. Keluarga mereka harus melalui penghinaan besar dan hidup dalam luka tanpa bisa mengangkat wajah hanya karena tersemat fitnah keji.

“Kita pergi.” Taemin mencegah Hyori berbicara lebih. Gurat wajahnya mencerminkan kelelahan, usianya sudah tidak lagi bisa menutupi penyakit yang ia derita. Penyakit yang disebabkan dendam terpendam.

“Hati-hati.” Hyori memberikan lengannya untuk dijadikan pegangan.

“Haruskah aku beli tongkat? Aku merasa sudah tua.”

S͢w͢e͢e͢t͢ P͢o͢i͢s͢o͢n͢「𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛 𝐹𝑡. 𝑀𝑎𝑟𝑘ℎ𝑦𝑢𝑐𝑘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang