Satu minggu setelah pembicaraan tentang perjodohan Jimin dan Hyora. Keduanya akan bertunangan.
Hyora merasa sangat kalut, bingung dan ingin menangis.
Ia tidak bisa menolak karena takut kepada kedua orang tuanya.
Di tengah kegundahan hatinya itu Hyora memutuskan untuk menumpahkan segala keluh kesahnya kepada seirang teman yang ia percaya.
Soojin dan soobin adalah teman kembarnya. Mereka bertiga sangat dekat di sekolah sulu, dan Hyora bahkan hampir jadi kembaran ketiga mereka karena memang mereka terus menempel.
"Menurutku tidak masalah jika calon suamimu kaya dan tampan, kau pasti akan hidup makmur" kata Soobin sembari merangkul pundak Hyora yang duduk di sampingnya.
"Tapi tidak bisa, aku tidak mencintainya" kata Hyora debgan wajah lesu.
"Tidak masalah, dari yang kau ceritakan itu aku yakin dia sudah men... Arkh". Soobin berhenti bicara ketika merasakan tanganya di pukul dengan keras oleh Soojin.
"Kau ini tidak mengerti hati wanita, diamlah" sungut Soojin dengan menatap tajam saudara kembarnya.
"Hyora jika kau yidak mau menikah coba bicarakan pada kedua orang tuamu, mereka mungkin akan mengerti" ucap soojin dengan lemah lembut.
Hyora menggeleng lemah, "tidak bisa, kau tahu sendiri mereka seperti apa"
Memang benar kedua orang tua Hyora sangat tegas, keputusan mereka tidak pernah bisa di bantah oleh siapapun.
Bahkan Hyora yang berprestasi masih sangat kurang untuk membanggakan mereka. Dia bukanlah seorang putri yang di limpahi oleh banyak kasih sayang.
Dia hanya seorang putri yang berjuang untuk hidupnya sendiri di tengah tekanan dari kedua orang tuanya yang keras.
"Apa kau ingin kabur? Aku akan membantumu" cletukan soobin itu langsung berhasil mendapatkan perhatian Soojin dan Hyora.
"Iya, aku sebentar lagi akan pergi keluar kota untuk kuliah, kau bisa ikut bersamaku" kata Soojin dengan semangat.
"A-apa bisa?"
"Tenanglah, aku akan meminta bantuan dari teman-temanku, mungkin kasusmu itu akan di anggak sebagai penculikan" kata Soobin meyakinkan.
Hyora akhirnya setuju, dia benar-benar tidak mau menyia-nyiakan masa mudanya habya untuk sebuah pernikahan.
Dia ingin hidup bahagia sesuai keinginanya dan mewujudkan mimpinya.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Ahjussi [M]
Short StorySebuah pernikahan yang di landasi oleh sebuah perjodohan politik. Park Jimin dan Jung Hyora terpaksa menikah untuk mempersatukan perusahaan keluarga mereka. Hyora baru saja lulus sekolah menengah atas kala itu, usianya belum genam 18 tahun. Tapi Jim...