Di luar cahaya orenge sudah berubah menjadi gelap, vila yang mereka huni tampak hening dn sangat tenang dari luar, tidak ada cahaya karena sejak sore mereka hanya sibuk bercinta, tidak sempat menyalakan lampu.
Sedangkan di dalam, sebuah bara api mulai membakar kedua insan yang sedang duduk bersama di atas ranjang.
"Ahjussih" cicit Hyora ketika Jimin baru saja menarik jempolnya dari bibir Hyora.
Pria yang di panggil ahjussi itu hanya tersenyum, ia memasukan jempolnya yang baru saja di lumat Hyora kedalam mulut, mengemutnya seperti yang Hyora lakukan tadi.
"Ahhh" Hyora menahan tubuhnya dengan kedua tangan agar tidak ambruk ke belakang.
Jari besar Jimin terus bergerak seakan ingin menyobeknya.
"AHHH AHH" desahan nyaring kembali terdengar saat Hyora mendapatkan pelepasnya kembali.
Jimin sudah melepaskan jarinya, membiarkan seluruh cairan kenikmatan gadisnya mengalir membasahi kasur yang bersih.
"Kemari" belum juga Hyora selesai dengan pelepasannya, Jimin sudah menariknya ke tepi ranjang untuk memulai sesi berikutnya.
"Buka"
Hyora yang terengah-engah masih mendongak menatap Jimin yang berdiri di hadapanya dengan kebingungan.
Sebelum akhirnya paham ketika Jimin membawa tanganya untuk menyentuh celana yang ia kenakan.
Sontak Hyora menatap lurus kesana, pada tempat yang sudah menggembung besar, pasti sangat sesak.
"Jangan malu, itu milikmu dan hanya kau yang boleh menikmatinya" seruan Jimin di sambut dengan baik oleh Hyora.
Gadis itu sekali lagi melakukan permintaan Jimin dengan malu tapi mau.
Puk
Ketika baru saja mengeluarkan dari sarangnya, beda itu langsung keluar mencuat dengan sangat panjang sampai memukul bibir Hyora.
Gadis itu terdiam dengan wajah terkejut yang lucu, Jimin sampai tidak bisa menahan tawanya.
"Dia menyukaimu" bisiknya dengan suara yang lembut, ia membelai wajah merah Hyora dengan gemas.
Jimin melanjutkan sisa pekerjaan Hyora yang terhenti. "Aku tidak akan memaksamu seperti pertama kali, lakukanlah dengan lembut, hm?"
Sekali lagi Jimin menuntun Hyora yang lugu untuk menyentuh pusakanya. Dengan pelan dan lembut, Jimin membawa tangan kecil itu untuk bergerak naik dan turun.
Hyora tampak sadar tidak sadar saat melakukanya. Ini juga pertama kalinya ia mengamati benda itu, tepat berada di depan kedua matanya.
Ini terlalu besar, tanganya yang kecil bahkan tidak sampai melingkarinya. Hyora butuh dua tangan. Ia jadi tringat saat dulu Jimin memaksanya masuk kedalam mulut, itu terasa penuh bahkan sampai masuk kedalam tenggorokannya.
"Sshh" suara erangan dari Jimin membuat Hyora yang linglung jadi tersadar. Ia mendongak untuk melihat wajah suaminya yang sudah mulai menikmati pergerakan tangan Hyora.
"Sayanghh" Jimin baru saja akan menikmatinya, tapi Hyora yang berhenti membuat pria tampan itu jadi merengek.
Hyora jadi tersenyum, ia belum pernah melihat sisi termanis Jimin sampai merengek seperti itu.
Tapi karena tidak mau memancing kemarahan Jimin, Hyora akhirnya mengangkat kedua tangannya untuk melingkari benda panjang itu.
Ia bergerak dengan pelan, lembut dan dN penuh kasih sayang, sangat takut melukainya meski benda itu juga sudah pernah melukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Ahjussi [M]
Short StorySebuah pernikahan yang di landasi oleh sebuah perjodohan politik. Park Jimin dan Jung Hyora terpaksa menikah untuk mempersatukan perusahaan keluarga mereka. Hyora baru saja lulus sekolah menengah atas kala itu, usianya belum genam 18 tahun. Tapi Jim...