Gaun pernikahan

1.6K 61 0
                                    

Tiga hari berlalu setelah acara pertunanganya, Hyora pergi menemui soojin dan Soobin.

Ketiganya kini nampak bersama dusuk di kafe dengan wajah murung. Rencana mereka gagal total, bahkan Hyora malah mendapatkan pelecehan dari calkn suaminya.

Tapi ia tidak mengatakan itu kepada Soobin ataupun soobin.

"Sekarang bagaiman? Kita harus cepat karena hari pernikahan Hyora akan segera tiba" seeu Soojin dengan wajah yang lesu.

Ia kasihan sekali dengan nasip Hyora yang harus menikah di usia muda. Sedangkan ia tahu betul Hyora masih memiliki banyak mimpi.

"Tidak usah di rencanakan lagi, aku akan pasrah saja" kata Hyora. "Kalian berhati-hati lah, ahjussi itu ternyata mengirim orang untuk mengawasiku" lanjut Hyora dehgan wajah yabg sangat murung

Dia kesal dan tidak ingin menikah, tapi Hyora takut berbicara dengan kedua orang tuanya. Ia juga takut membicarakanya pada Jimin karena Jimin terlihat seperti bukan pria yang bisa di ajak bekerja sama.

"Baiklah, hari ini ayo habiskan waktu untuk bermain. Itung-itung ini sebagai ganti dari kegagalan kita" Ujar Soobin yang langsung di setujui oleh Hyora dan Soojin.

Tapi Hyora yang polos tidak akan pernah mengerti, bahwa calon suaminya telah terobsesi denganya. Ia tidak pernah mengijinkan lelaki manapun menyentuh Hyora, meskipun itu adalah soobin yang telah berteman lama dengan Hyora.

.

.

.

.

Menghabiskan waktu bersama teman-temanya tentu adalah hal yang sabgat menyenangkan untuk remaja yang baru saja lulus seperti Hyora.

Masa-masa itu mungkin tidak akan mereka dapatkan lagi setelah semakin dewasa nanti.

Tapi Hyora seharushya tahu, kehidupan remajanya berbeda dengan remaja lain. dia akan segera menikah, ia yidak bisa sebebas yang lainya.

"Ahjussi" cicit Hyora ketika melihat Jimin yang berdiri dengan senyuman di teras rumahnya.

Hyora menatapnya dengan wajah bingung dan gugup, di belakangnya masih ada Soobin dan Soojin.

"Hyora, kami pulang ya" kata Soobin  dan langsung kembali masuk kedalam taxi, Soojin juga mengikutinya.

Setelah sepeninggalan kedua temannya, Hyora oerlahan melangkah mendekati Jimin yang masih menatapnya.

"Ahjussi sedang apa disini?" Tanya Hyora dengan wajah yang polos.

Jimin terkekeh lalu berujar, "mengunjungi gadisku" katanya seraya merangkul Hyora untuk di ajak masuk bersama.

"Untuk apa?" Hyora hanya merasa Jimin tidak perlu melakukan hal demikian.

"Kau lupa?" Jimin berhenti dan menatap Hyora. "Hari ini kita harus memilih gaun pernikahan, tapi kau malah bermain bersama teman-temanmu" tersenyum tapi Jimin penuh penekanan ketika mengucapkan kalimatnya.

Sontak tubuh Hyira semakin menegang, dia semakin guguk dan takut terhadap Jimin. Hyora masihbingat dengannjelas bagaimana hukuman yang Jimin berikan kepadanya saat pesta pertungan berlangsung.

Ia takut akan di hukum lagi.

"Maaf" Seru Hyora dengan semuara yang tipis.

"Aku maafkan, hukumanmu akan menyusul" Jimin benar-benar pria berbahaya, tidan bisa di anggap remeh. Hyora semakin ingjn kabur saja rasanya.

"Tidak ada orang di rumahmu, Semuanya sedang pergi keluar kota dan para pelayan aku liburkan"

Hyora menelan ludah dengan sangat sulit ketika mendengar perkataan Jimin. Ini situasi yang buruk untuknya, Jimin bisa melakukan apapun.

Jimin Ahjussi [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang