Di pagi yang cerah, kesabaran Hyora sudah mulai di uji dengan Jimin yang tidak kunjung mau berhenti menikmati semangka kembar kesukaannya.
"Sudah ya, aku harus kuliah, Ahjussi juga harus bekerja" ujar Hyora dengan nada lembut.
Sebenarnya Hyora marah, tapi apalah dayanya yang masih suka takut dengan Jimin.
Maka dari itu, Hyora hanya bisa melampiaskan kekesalannya dengan menjambak-jambak kecil rambut Jimin.
"Jadwalmu nanti siang kok" seru Jimin di tengah kegitanya.
Sebenarnya bukan karena Jimin menginginkan sesuatu ya g lebih panas, tapi Jimin hanya berusaha mengulur waktu agar istrinya tidak pergi kuliah.
Kemarin Jimin m njemputnya dan tidak sengaja melihat Hyora berbicara dengan Soobin.
Jangan di tanya lagi kabar Hyora ketika pulang, habis Jimin memakanya sampai malam, bahkan belum selesai sampai sekarang.
Hyora sama sekali tidak mengerti cara membujuk suaminya. Kadang-kadang galak, kadang-kadang manja, kadang-kadang juga suka diam saja.
Hyora bingung bagaimana cara membujuk Jimin agar melepaskannya, sedangkan Hyora harus menyiapkan presentasinya untuk siang nanti.
Cup
"Lepaskan ya, nanti malam aku akan berikan lagi. Janji" Ujar Hyora dengan nafas sedikit memburu, tidak bisa di pungkiri Jimin memang pandai memancing Hyora, tapi Hyora harus menahanya untuk saat ini.
"Ahjussi" Hyora sudah menyerah, ia merengek dengan nada yang kesal, membuat Jimin seketika berhenti.
.
.
.
.Akhirnya, setelah sekian banyak bujuk rayu yang Hyora berikan, Jimin mau melepaskannya meski dengan wajah yang murung.
Juga biji semangka Hyora yang sudah berwarna merah merekah karena terus di hisap sejak semalam, itu perih, Hyora harus memberikan peringatan kepada Jimin nanti.
Cup
Cup
Cup
Sopirnya hanya bisa terus diam dengan wajah memerah melihat aksi Hyora yang terus mengecupi wajah Jimin.
"Tidak ada tempat khusus wanita, semuanya di campur" Ujar Hyora dengan wajah cemberut. "Aku tidak mungkin tidak berinteraksi dengan laki-laki"
Jimin tetap diam, wajahnya masam karena harus membiarkan Hyora pergi kuliah hari ini.
"Jangan marah, aku hanya akan berteman, tidak mungkin berani selingkuh" imbuh Hyora lagi untuk membujuk suaminya.
Jimin hanya mengangguk dan diam, sejak tadi tidak mau menjawab Hyora.
Jimin itu sangat mudah cemburu, bahkan hanya karena Hyora melirik pria lain saja Jimin bisa cemburu dan mengatakan kalau Hyora tidak mencintainya.
Dan berakhir Hyora harus pasrah mendesah sepanjang malam untuk membuktikannya. Entah Jimin yang memang benar butuh pembuktian, atau karena pria itu memang mesum, yang jelas mereka tidak melewati malam hari tanpa kegiatan panas.
"Sayang"
Kedua netra kelam Jimin sontak melebar mendengar nada lembut dan panggilan yang manis dari Hyora. Ia menoleh dengan wajah yang super shock.
"Aku akan panggil seperti itu kalau kau tidak marah" ujar Hyora dengan senyuman yang manis, ia memeluk Jimin dengan sangat erat-erat.
"Sungguh?" Tanya Jimin memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Ahjussi [M]
Short StorySebuah pernikahan yang di landasi oleh sebuah perjodohan politik. Park Jimin dan Jung Hyora terpaksa menikah untuk mempersatukan perusahaan keluarga mereka. Hyora baru saja lulus sekolah menengah atas kala itu, usianya belum genam 18 tahun. Tapi Jim...