seorang gadis

1.6K 59 0
                                    

Jimin kesal sekali, seharusnya satu minggu kedepan adalah hari liburnya paska pernikahan. Tapi baru satu hari ia menikmati liburan bersama istrinya, pagi ini ia mendapatkan telfon dari sang ayah untuk segera datang kekantor.

Padahal belum juga bulan madu.

Semua rencana yang Jimin susun sudah hancur berantakan, moodnya sungguh rusak pagi ini.

"Ayo ikut saja, aku tidak tega meninggalkanmu di sini sendirian" Jimin membujuk Hyora yang masih nyaman di tempat tidurnya.

Tadi malam mereka baru saja menempati Apartemen baru milik Jimin. Ini sudah bukan lagi apartemen kecil yang sederhana, tapi penthous mewah yang terletak di gedung pencakar langit.

Tentu saja tempatnya sangat luas, mewah dan tidak akan nyaman jika hanya di tinggali sendiri.

"Tidak apa-apa, Ahjussi berangkat saja" kata gadis itu dengan suara serak.

Dia masih belum membaik setelah sesi bercinta mereka yang ganas. Hyora mengeluh tenggorokanya sakit, dan bagian intimnya yang masih perih.

Tidak ada pelayan disini, jadi Jimin sangat mencemaskan istrinya yang akan tinggal sendirian di keadaan sakit.

"Sayang..." Jimin yang baru saja selesai memasang dasi, datang dan duduk di samping ranjang, tepat di sisi Hyora yang masih lemas.

"Ikut ya... Disana juga ada kamar, kau bisa istirahat disana. Aku juga akan memesankan banyak makanan, tidak perlu takut bosan" kata Jimin dengan suaranya yang sehalus mungkin.

Hyora menatap Jimin sendu, lalu tersenyum tipis. "Apa aku juga boleh bermain ponsel?"

Jimin membalas senyuman tersebut, "tentu saja, tapi pakai ponselku" katanya seraya merapikan rambut Hyora yang masih berantakan setelah bangun tidur.

"Lalu ponselku?"

"Aku menyimpanya, kau bisa gunakan saat sudah mencintaiku nanti"

Sekarang Hyora bagaikan tawanan Jimin, tidak boleh melakukan apapun, tidak boleh menyentuh apapun, hanya di penjara di dalam kamar. Semuanya di atur, jalan satu-satunya menuju kebebasan adalah mencintai Jimin.

Tapi bagaimana mungkin, Jimin itu terlalu kejam di mata Hyora, akan sangat sulit jatuh cinta padanya.

"Ayo, aku bantu mandi" setelah mengatakan itu, Jimin segera menggendong tubuh kecil Hyora dan membawanya masuk kedalam kamar mandi.

Hyora hanya pasrah saja, ini sudah dua hari sejak pernikahan mereka, dan Jimin selalu menempel. Bahkan Hyora belum sempat membasuh tubuhnya sendiri sejak kemarin, Jimin yang melakukan semuanya, memandikanya layaknya seorang anak kecil.

Karena tahu kondisi Hyora tidak baik, Jimin dengan sekuat tenaga menahan dirinya. Tidak akan menyentuh Hyora sebelum gadis itu benar-benar pulih.

.
.
.
.

Hyora duduk dengan tenang di tempatnya, di sofa yang berhadapan langsung dengan meja kerja Jimin. Tanganya sibuk memainkan ponsel Jimin, sedangkan tangan yang lain memakan camilan yang sudah Jimin belikan.

Memang tidak ada yang bisa di lakukan pada ponsel Jimin, isinya terlalu monoton, bahkan sosial medianya juga tidak pernah mengunggah apapun.

"Ahjussi, mengapa sosial mediamu tidak memiliki postingan?" Tanya Hyora tanpa menoleh pada Jimin, ia sibuk memperhatikan poto profil Jimin yang sangat formal.

"Tidak tahu" Jawab Jimin singkat dengan terfokus pada pekerjaanya.

"Apa aku boleh mengunggah sesuatu?"

Jimin Ahjussi [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang