Di mobil

2K 59 0
                                    

"ah" Di depan banyak orang, Hyora tidak sengaja mendesah.

Ia segera menunduk dan menggigit bibirnya karena malu.

Jimin berada tepat di sampingnya, masih dengan tangan yang merangkul pinggang mungil Hyora.

"Maaf, sepertinya gadisku sudah kelelahan" kata Jimin dengan senyuman canggung.

Semua orang pun tersenyum mengerti dan membiarkan Jimin membawa Hyora.

Emmonim, hari ini aku ingin semakin mengenal Hyora, jadi aku mengajaknya pulang ke apartemenku.

Itu adalah sebuah pesan yang Jimin kirim untuk ibu Hyora. Mereka sudah ada di mobil, dan Hyora semakin tidak karuannkitika benda itu masih tetap beradi di pusat tubuhnya.

"Ah ahj..usssii..." Bahkan untuk bicarapun terasa sangat sulit karena pusat tubuhnya terus berkedut dengan sangat hebat.

Jimin hanya diam saja, melajukan mobilnya ketempat yang tidak Hyora ketahui.

''aaahhh" entah sudah berapa kali Hyora mencapai pelepasannya, bahkan gaunya juga audah mulai terlihat basah.

Hyora berulang kaki mengalami squirt hingga tubuhnya benar-benar sudah sangat lemas.

Nafasnya tidak beraturan, penampilanya sudah acak-acakan. Hyora menyerah, ia tidak kuat lagi dan hampir pingsan rasanya.

Nikmat yang ia rasakan terlalu berlebihan, Hyora tidak sanggup lagi.

"Ahhh"

Jimin tersenyum tipis saat telinganya berulang kali mendengar jeritan gadisnya.

Ia kemudian menghentikan mobilnya di tempat yang sepi. Karena sudah malam tentu saja ada banyak tempat gelap untuk Jimjn menyembunyikan mobilnya.

"Kemari" Jimin mengangkat Hyora yang sudah berantakan ke atas pangkuanya.

Membelai wajah berkerjngat Hyora dengan lembut, dan mengecup bibir Hyura dengan manis.

"Apa sangat nikmat? Kau menyukainya?"

Hyora hanya sanggup menggelengkan kepalanya, ia masih merasakan alat itu bergetar di bawah sana.

"Berjanji padaku bahwa kau tidak akan kabur" kata Jimin dengan suara rendah.

Jimin tahu Hyora merencanakan untuk kabur darinya malam ini. Dan Jimin tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Dia banyak tahu tentang Hyora, karena Jimin mengutus seorang untuk terus mengawasi pergerakan calon istri kecilnya ini.

"Ah..kuhhh ber...euhmm jannnjih, tidahh akan kabur Aahh" Hyora mendesah dengan sangat sexy, membuat gairah Jimin juga terpancing.

Jimin akhirnya tersenyum senang, "jika kau mengingkari janjimu, kau tahu sekarang bagaimana hukumnya" kata Jimin dehgan seringaian mengerikan.

Hyora hanya mengangguk lemah mendebgarnya, ia mencengkram kuat kedua bahu Jimin ketika pria itu kembali membuka pakaian dalamnya.

Jimin tersenyum melihat area sensitif Hyora yang sudah sangat basah.

Sedangkan Hyora malu sekali melihat sehyuman Jimin itu, ia tidak pernah membiarkan seorangpun melihat area sensitifnya, tapi Jimin dengan sangat mudah mengendalikan Hyora hingga Hyora hanya diam saja saat pria itu menatap miliknya.

Jimin mengambil alat viberatornya lalu menyimpanya di sembarang tempat.

Ia kemudian kembali mendudukan Hyora di tempat duduknya, mengatur kursi agar Hyora bisa sedikit berbaring.

Hyora yang sudah sangat lemah hanya bisa menurut, bahkan ketika Jimin mengambil posisi tepat di tengah-tengah selakanganya.

"Ah" dan pusat tubuhnya kembali di serang oleh lidah panas Jimin.

Hyora tidak kuat, dia pasrah seoenuhnya dan membiarkan Jimin melakukan apapun sesuakanya. Bahkan untuk berteiak saja rasanya sudah tidak bisa, tenggorokannya sudah sangat sakit.

"Uhmm" Jimin terlihat sangat menikmati kegiatan tersebut, menunggu Hyora mencapai pelepasanya dan Jimin akan menghisap seluruh cairan itu.

Karena tubuhnya yang sensitif, Hyora tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai pelepasanya.

Jimin tersenyum senang dan segera menelan semua cairan Hyora yang keluar.

"Bagaimana?" Tanya Jimin pada Hyora yang sudah sangat lemah dan kesulitan membuka matanya.

"Ahjussi aku lelah" suara lirih Hyora terdengar dan Jimin yang kasihanpun segera menyudahinya.

"Baiklah, ayo kita pulang" sekilas Jimin mengecup kening dan juga bibir Hyora.

Lalu setelahnya kembali ketempat kemudi dan membawa mobil melaju menuju apartemenya.

Jimin Ahjussi [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang