Hyora berulang kali menghela nafas kasar. Setelah lulus ia tidak punya kegiatan apaoun, hanya duduk di rumah sembari bermain ponsel.
Tidk juga mencari ilmu perkuliahan, karena ternyata Tuan Jimin yang licik mengajukan syarat untuk Hyora jika ingin berkuliah.
Hyora dan Jimin harus saling jatuh cinta terlebih dahulu, jika belum maka Jimin tidak bisa melepaskan Hyora begitu saja kedalam kehidupan mahasiswa.
Dan hari ini dia datang kegedung perusahaan calon suamihya dengan wajah tertekuk lesu.
Di tanganya terdapat sebuah rantang makanan yang hendak ia antarkan.
Tapi Hyora tidak bisa masuk, gedung itu di jaga dengan sangat ketat dan Hyora tidak bisa masuk karena bukan bagian apapun.
Wajahnya yang putih mulai berubah merah karena terkena panasnya terik matahari. Dia tidak bisa pulang karena eommanya pasti akan marah jika rantang nasinya tidak sampai.
Tapi Hyora juga tidak tahu harus bagaimana, dia tidak punya nomer Jimin untuk menghubunginya, sedangkan seorang satpam terus mengawasinya.
Tapi ternyata takdir memihak pada Hyora. Sederatan mobil tiba-tiba datang ke area gedung, dan salah satunya berhenti tepat di hadapan Hyora yang masih berdiri didepan gedung.
"Ahjussi" gumam Hyora dengan senyuman tipis ketika melihat calon suaminya turun dari mobil.
Jimin keluar dari mobil, ia melangkah cepat untuk segera masuk kedalam perusahaan.
"Ada apa?" Tanya Jimin singkat kepada Hyora yang terdiam di tempatnya, dia tidak berhenti, hanya terus berjalan dan melewati Hyora.
Membuat Hyora berpikir Jimin tidak melihatnya. Tapi mendengar pertanyaan Jimin Hyorapun perlahan ikut berjalan, mengimbangi langkah kaki Jimin yang lebar.
"Aku membawakan makan siang" kata Hyora dengan wajah yang manis.
Jimin sekilas melirik kotak bekal yang ada di tangan Hyira dan terus berjalan untuk masuk, bersama Hyora yang berjalan di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Ahjussi [M]
Historia CortaSebuah pernikahan yang di landasi oleh sebuah perjodohan politik. Park Jimin dan Jung Hyora terpaksa menikah untuk mempersatukan perusahaan keluarga mereka. Hyora baru saja lulus sekolah menengah atas kala itu, usianya belum genam 18 tahun. Tapi Jim...