Hotel

1.6K 48 2
                                    

Makan malam romantis, tentu tidak lengkap jika Jimin tidak ikut memakan istrinya.

"Ahh Ahjussiih"

Setelah pernyataan cintanya, kini Hyora tidak pernah bisa selamat dari gempuran Jimin di malam hari.

"Jangan panggil ahjussi" seru Jimin di tengah hentakanya yang luar biasa kuat.

Hyora sama sekali tidak bisa berfikir, Jimin menggempurnya terlalu kuat sampai rasanya melayang keluar angkasa.

Kepalanya kosong, hanya bisa merasakan pergerakan Jimin yang luar biasa di bawah sana.

"Ahh Ahhh hah" Hyora menggeleng ribut saat pelepasany hampir datang, ia memeluk Jimin semakin erat, tapi hal itu malah memberikan Jimin untuk menikmati buah dadanya yang kini sudah mulai terasa membesar.

Suara hentakan yang gila tidak pernah usai meski ini sudah tiga jam permainan berjalan. Jimin tidak akan pernah merasa di puaskan sebelum pagi datang.

Hyora harus terus menari sesuai dengan keinginannya, mengikuti setiap pergerakan Jimin.

"Aahhhh"

Pekikan panjang penuh kenikmatan kembali mengudara. Tubuh kecil Hyora menggelinjang tidak karuan, sedangkan Jimin langsung berhenti dan memeluknya dengan erat.

Meski suka menyetubuhi istrinya dengan gila, kini Jimin sudah mengerti dirinya harus bersabar dan berhenti saat Hyora pelepasan.

"Enak ya?" Tanya Jimin dengan senyuman tanpa dosanya.

Itu nikmat, tapi rasa sakitnya mengimbangi.

"Mau lagi?" Tanya Hyora saat Jimin sama sekali belum melepaskan raja walinya yang besar.

Jimin mengangguk, ia membawa Hyora duduk di atas pangkuannya tanpa melepaskan penyatuan mereka, itu membuat milik Hyora terasa begitu penuh, bahkan sampai menyentuh G-spotnya.

"Ahh" bahkan permainan belum di mulai, tapi  Hyora sudah mendesah keras.

"Bergeraklah, kita belum pernah menggunakan posisi ini" Kata Jimin saat istrinya masih memejamkan mata merasakan sakit dan rasa nikmat secara bersamaan.

"Tidak bisa" lirih Hyora, bagaimana mau bergerak kalau diam saja rasanya sudah sakit.

"Bergerak seperti keinginanmu sayang" Jimin memaksa Hyora dengan suara lembut tapi penuh penekanan. "Belajarlah memuaskan suamimu dengan cara ini" imbuhnya lagi sambil memeluk pinggul Hyora dengan erat.

Jimin itu menakutkan jika soal ranjang, dia bisa menggunakan apapun sebagai ancamanya.

"Ahhh" Hyora baru saja mengangkat pinggulnya, tapi jepitan yang luar biasa membuat Jimin hampir kehilangan kendalinya.

"Peluk aku dengan erat dan bergerak dengan sedikit cepat, itu akan sangat nikmat sayang"

Hyora ragu untuk kembali bergerak setelah merasakan benda itu menusuk hingga ketitik terdalam. Tapi Jimin...

"Ahh ahhh" pada Akhirnya Hyora tetap bergerak seperti yang Jimin inginkan.

Terus naik turun bersama dengan tangan besar Jimin yang ikut membantu Hyora. Hyora mendesah tidak karuan.

Saat pinggulnya turun adalah bagian paling gila dari posisi mereka saat ini, dan saat naik adalah hal yang luar biasa nikmat.

"Ahh sayang" Jimin tentu saja akan begitu bangga dengan setiap kemajuan Hyora dalam urusan ranjang.

Mawar merah yang sempit itu terasa begitu memabukan setiap harinya.

"Uhhh"

Desahan yang sahut menyahut membuat keduanya larut semakin jauh, tidak perduli dengan waktu yang sudah hampir pagi, keduanya hanya fokus menikmati penyatuan yang luar biasa indah.

Jimin Ahjussi [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang