Hisap Darahku Saja

20 1 0
                                    

"Lalu apa yang harus Aku lakukan? Aku mohon pertolongan kepadamu. Selamatkan kekasihku. Aku akan semakin merasa bersalah jika sampai Ia kenapa-kenapa," ucap Edward dengan wajah yang sangat sedih. Pamannya langsung tersenyum, dalam hatinya Ia langsung bersorak. Saatnya mengobarkan semangat juang Edward. Pamannya yakin sebagai turunan langsung dari Raja Andrian, Edward ini pasti memiliki keistimewaan yang lebih dari sekedar vampir biasa.

"Kalau begitu kita akan menyusun strategi untuk melawan Pangeran Kelvin. Tapi kau harus bersedia mengikuti semua perintahku.Berjanjilah kepadaku," Pamannya menatap Edward dengan tatapan yang sangat tajam.

Edward menganggukan kepala tanpa ragu lagi. Kata-kata pamannya begitu membuat Edward ketakutan. Ia tidak mau Naina mati apalagi sebelum mati Naina akan diperkosa oleh vampir berdarah dingin itu. Edward belum pernah bertatap muka dengan Pangeran Kelvin tetapi kebenciannya begitu kuat hingga ke ubun-ubun.

"Langkah pertama kau harus mengikuti rapat dulu dengan para tetua kerajaan Vampir yang masih setia kepada ayahmu."

"Tapi mengapa?" Edward tanpak ragu. Ia tidak ingin mengenal siapapun.Ia hanya ingin menyelamatkan Naina kemudian kembali pulang ke Indonesia. Ia sama sekali tidak berminat menjadi raja. Jadi kalaupun nanti Ia bertemu Pangeran Kelvin. Ia akan mengatakan kalau Ia tidak perduli dengan tahta kerajaan vampir. Ia tidak akan mengambil apapun dari Pangeran kelvin. Ia juga tidak perduli dengan segala sepak terjang makhluk-makhuk yang bernama vampir. Jadi Ia akan meminat Pangeran Kelvin untuk melepaskan Naina dan kemudian meminta izin untuk hidup aman di Indonesia menjadi petani sayuran.

"Kau harus menghargai mereka. Berabad-abad mereka bertahan untuk tetap hidup walaupun sebagian dari mereka di buru oleh Pangeran Kelvin. Kau harus tahu kalau beberapa vampir sangat haus darah. Selain mereka membunuh manusia dan mengeringkan darahnya, mereka juga terkadang membunuh sesama vampir dan melakukan hal yang sama seperti kepada manusia.

 Anggota kami sebenarnya berjumlah hampir dua ratus tetapi sebagian lagi tertangkap oleh Pangeran Kelvin dan di bunuh dengan cara dikeringkan darahnya lalu dibakar hingga menjadi abu.  Itulah sebabnya mengapa Pangeran Kelvin menjadi vampir yang sangat kuat bahkan lebih kuat dari ayahnya sendiri." Sampai disini pamannya Edward terdiam dulu. Ia tampak sangat emosional mengingat masalah ini.

"Dia harus dihentikan Edward. Dia akan menghancurkan manusia dan membangun kerajaan vampir. Ia akan menjadikan vampir sebagai penguasa dunia dan menjadikan manusia para budak mereka yang  akan mereka pelihara sebagaimana manusia. Kau harus mampu mengalahkan dia dan menjadi raja selanjutnya."

"Bukankah itu bagus untuk Paman. Vampir menjadi penguasa?"

"Tidak! karena dia hanya akan mendatangkan kesengsaraan kepada manusia dan vampir. Kelak dia tidak akan menjadi raja vampir yang  baik. Ia akan membunuh semua vampir yang lemah bahkan mungkin Ia akan membunuh semua vampir yang memiliki darah campuran seperti dirimu. Ia akan memurnikan kerajaan vampir. Hanya vampir-vampir yang berdarah murni dan keturunan vampirlah yang akan dia pertahankan."

"Lalu bagaimana dengan para vampir buatan?" Edward akhirnya menjadi penasaran juga dengan cerita pamannya tentang kejahatan sepupunya. 

"Kami para vampir buatan tentu saja memiliki tingkatan yang lebih rendah dibandingkan dengan vampir berdarah campuran. Jadi sebelum dia menghabisi para vampir berdarah campuran, Ia akan terlebih dahulu menghabisi kami vampir buatan."

Edward menyeringai, sekarang ia tahu mengapa pamannya begitu bersikeras membawanya pulang. Rupanya Ia ketakutan akan di habisi oleh saudara sepupunya itu.

"Sekarang aku tahu kalau seratus orang yang  menjadi pengikutku semua pasti vampir buatan yang ketakutan dihabisi si Pangeran Kelvin itu."

"Tidak Edward! Bukan karena itu. Ada sekitar tiga puluh orang dari kami merupakan vampir murni yang lahir dari pasangan vampir. Ada juga sekitar dua puluh lima dari kami merupakan vampir berdarah campuran. Ada juga beberapa manusia  yang merupakan pasangan dari para vampir. 

Terus terang, saat ini kami sudah putus asa. Tidak tahu lagi apa yang harus kami perbuat? Kehadiranmu menjadi pembangkit semangat kami. Kami menantikan kedatanganmu setelah kau berumur tujuh belas tahun."

"Memangnya aku bisa apa? Bukankah kau bilang kalau Si Pangeran Kelvin itu sangat kuat. Dia bisa berubah menjadi srigala besar, bergerak sangat cepat dan memiliki tenaga yang sangat besar. Ketika dia menculik Naina, bahkan aku tidak bisa mengejarnya." Edward mengeluh.

"Itulah sebabnya kau harus menjadi lebih kuat juga. Ingat Naina memerlukan pertolonganmu."

"Aku akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan Naina." 

"Baguslah kalau begitu, yang pertama harus kau lakukan adalah minumlah darah vampir agar kau lebih kuat. Semakin tua umur vampirnya maka kau akan semakin kuat."

"Aku tidak mau minum darah vampir. Aku mau minum darah dari botol saja." Edward menolak dengan keras.

"Lagipula Aku tidak mau membunuh manusia ataupun vampir." Edward memberikan alasannya.

"Dasar anak bodoh!  Tidak harus membuat vampir atau manusia mati hanya karena kita menghisap darah mereka. Ingat, bukankah aku pernah bercerita kepadamu, kalau kami terkadang menghisap darah manusia atau vampir hanya untuk bersenang-senang."

"Kalau begitu, mengapa kalian tidak meminum darah vampir atau manusia saja agar bisa sekuat pangeran Kelvin?"

"Kau sangat pintar, Edward. Aku jelaskan lagi kepadamu. Kami para vampir biasa dan bukan keturunan Yang Mulia Raja Alexander tidak memiliki gen tubuh yang bisa mengolah darah manusia dan vampir yang diminum menjadi penambah kekuatan dengan cepat. Memerlukan waktu bertahun-tahun untuk bisa seperti itu.

Sedangkan Pangeran Kelvin dan kau tentu bisa karena dalam dirimu ada darah Yang Mulia Raja Alexnder. Buktinya kau bisa menyerap sifat manusia dan kekuatan vampir dengan sempurna pada usia yang baru tujuh belas tahun. Kau bahkan bisa menangkap bayangan Pangeran Kelvin dan mengejarnya walaupun itu tidak berhasil. Tetapi itu adalah sesuatu yang sangat besar, ayolah Edward  kau harus belajar untuk menghisap darah langsung dari sumbernya. Kau bukan bayi lagi yang hanya minum darah dari botol."

Edward tiba-tiba membayangkan leher Naina yang berwarna putih mulus itu. Tubuhnya seketika gemetar karena keinginan untuk menghisap darah Naina menjadi berkobar dalam hatinya.

"Kau bisa menghisap darah Naina, kalau kau berhasil membebaskannya. Jadi untuk sementara lupakan dulu keinginanmu. Kau minum saja dulu darah vampir lalu kita bergerak untuk menyerang Pangeran Kelvin."

Wajah Edward seketika memerah. Walaupun Ia seorang vampir yang berkulit pucat tetapi kalau Ia malu maka darah tetap saja bisa naik ke muka dan menyemburatkan warna kemerahan.

"Aku tidak pernah memikirkan itu. Paman jangan mengada-ngada," sangkal Edward.

"Aku sudah bilang kalau aku bisa membaca hati orang lain. Para vampir memiliki ilmu telepati apalagi kalau mahkluk itu emosinya sedang sangat kuat."

"Baiklah... baiklah, katakan kepadaku! Vampir mana yang akan kuhisap darahnya?"

"Aku bersedia kau hisap darahku. Jadi hisap darahku saja." Suara lembut itu terdengar tiba-tiba membuat Edward dan pamannya terperanjat. Sontak mereka menoleh dan mata Edward seketika memincing melihat sosok gadis berwajah sangat cantik mengenakan gaun berwarna emas. Rambutnya di ikat menggunakan pita berwarna senada. Alisnya begitu tebal dan berhidung sangat mancung. Edward baru tahu ada wanita yang lebih cantik dari Naina dan Salwa.


DICULIK PANGERAN VAMPIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang