5. Anak tersayang

85 10 4
                                    

.
.
.
Happy Reading (^.^)
.
.
.

"Sudah tidak aneh lagi, aku selalu di bandingkan dengan anak tersayangnya"

-Al-Fajri Argantara-

-Author-

Ayah

Yah, tadi aji datang telat ke sekolah
08.30

Bukan nya bertanggung jawab jalanin hukuman, dia malah sama cewe di UKS
08.30

Anak itu, selalu saja begitu
08.35

Siapa cewe yg bersamanya?
08.35

Teman baru nya di sekolah
08.36

Jangan sampai aji dekat dengan cewe itu
08.36

Siap ayah
08.37

Gilang benar² puas, entah kenapa dia selalu merasa senang jika adiknya itu di marahi oleh ayah nya, mungkin dia benci? Tapi karna apa?.

"Kok kamu selalu ngadu ke ayah?" tanya ghea yg masih bersamanya di UKS.

"Biar ayah tau kelakuan anak bungsu nya kayak gimna"

Ghea diam lalu melamun, jujur dia merasa kasihan kepada fajri yg selalu di perlakukan tidak adil oleh ayah dan kakaknya.

Jika bukan karna terpaksa, ghea tidak ingin meninggalkan fajri di saat dia sedang terpuruk. Namun apa daya? Dia harus menuruti kemauan gilang untuk menjadi kekasih nya.

"Kenapa?" tanya gilang yg Menyadarkan ghea dari lamunan nya.

"Ngga"

"Kasian sama dia? Mau balikan? Mau menghibur dia ketika lagi sedih? Ha?"

"Ngga.."

"GUE TAU APA YG ADA DI PIKIRAN LO, jangan berani² nya lo coba peduliin dia lagi.."

Ghea tersentak atas bentakan nya, sudah tak aneh bukan? Jika cewe langsung menangis ketika ada cowo yg membentak nya, begitupun dengan ghea.

"Ka-mu bentak aku lagi?"

Ya, ini bukan yg pertama kali terjadi, gilang sudah sering membentak ghea karna dia emosi, jika ghea membicarakan soal fajri.

"A- aku minta maaf, aku ga bermaksud bentak kamu sayang.." sikap nya berubah menjadi manis, gilang memeluk kekasih nya, mencoba menenangkan dia dalam pelukan. "Aku kebawa emosi"

"Aku kan udh berapa kali bilang, jangan bahas aji lagi, itu bisa buat aku emosi.."

~

Malam hari, fajri baru saja sampai di rumah nya, setelah dari sekolah tadi dia tidak langsung pulang, tentu saja pergi bersama teman² nya ke laut.

"Darimana kamu? Jam segini baru sampai di rumah" langkah fajri yg ingin pergi ke lantai atas terhenti ketika mendengar suara ayah nya. Tumben sekali jam segini ayah nya sudah pulang, biasanya larut malam.

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang