24. Saatnya

52 7 2
                                    

.
.
.

Happy Reading (^.^)

.
.
.

"Jika melepaskan mu adalah pilihan terbaik, maka akan aku lakukan.."

-Al-Fajri Argantara-

-Author-

"Jadi al suka sama sodara sendiri?"

Fajri dengan bunda nya sedang berada di ruang tengah.

Dalam hati fajri sakit, dia salah karna selama ini sudah mencintai akira yg ternyata adalah saudara nya.

Walaupun hanya saudara tiri tanpa hubungan darah, tapi mereka tetap saudara.

"Hanya saudara tiri al, kalian tidak ada hubungan darah, ga papa kamu suka sama akira.." safira memeluk anak bungsu nya.

"Tapi tetep aja kita sodara bun"

Mereka kemudian diam, sampai akhirnya fajri berkata.

"Mungkin ini saatnya.." lirih fajri yg masih dalam pelukan safira.

"Saatnya apa maksud kamu?"

"Kira suka sama Fenly bun, bukan sama al.. Dan mungkin, ini saatnya al ngelepas kira buat dia, ini bisa di jadikan alasan"

"Tapi kira bilang dia suka sama al.."

"Itu bohong, karna kenyataan nya kira lebih suka deket sama Fenly di bandingkan sama al.. Bun, bantu al buat ngelepas akira.."

Safira tidak menjawab lagi, dia mengelus kepala anak nya, sambil berfikir dalam hati.

Dia tau apa maksud fajri, anak nya itu ingin melepas akira bukan karna dirinya tidak sayang, namun karna dia tau kalau akira akan lebih baik bersama fenly orang yg di cintai nya.

Fajri tidak bisa memaksa akira untuk membalas perasaan nya, hati akira hanya untuk Fenly, dan akan tetap seperti itu.

"Malam ini al nginep disini ya?"

~

Pagi hari, akira turun dari atas menuju meja makan yg disana sudah ada keluarga nya, dia tampak senang karna tadi malam fajri menginap di rumah nya, jadi dia bisa berangkat sekolah bersama dengan fajri, itu pikirnya.

Namun.

"Pagi kira.." sapa safira.

"Pagi mah.."

Mata nya mencari keberadaan fajri yg ternyata tidak ada disana.

"Al kemana mah?" kemudian akira duduk.

"Al pulang dulu ke rumah nya, ganti baju" jawab safira.

"Yahh, kirain bakal berangkat bareng"

"Al kan ga bawa baju sayang"

"Tapi kan bisa aku ikut ke rumah nya dulu, aku pengen berangkat bareng al.."

"Ya kalo gitu lo ajak bareng aja, suruh dia jemput kesini" ucap ghea yg sudah menikmati sarapan pagi nya.

"Iya juga ya"

"Iya lah"

Saran dari ghea di terima oleh akira.

Kemudian akira mengambil handphone miliknya, lalu mengirimkan pesan kepada fajri.

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang