.
.
.Happy Reading (^.^)
.
.
."Karena nyatanya, hanya kesunyian lah yg setia menemani ku sampai detik ini"
-Al-Fajri Argantara-
-Author-
Malam ini hujan turun, melengkapi kesedihan nya yg setiap hari datang.
Setelah hari itu, fajri belum pernah lagi pulang ke rumah, itu yg di inginkan gilang kan? Fajri sudah menuruti nya.
"Ji, ngapain disitu? Dingin, ayo masuk.." ajak sang pemilik rumah.
Fajri tidak bisa menolak, dia juga sudah merasakan dingin karna sudah hampir setengah jam berdiri di teras untuk menikmati hujan.
Kemudian dia mengikuti fiki yg masuk ke dalam rumah.
"Hujan nya belum reda juga, kalo gitu gue nginep aja deh disini, boleh kan fik?" tanya soni yg dari tadi asik bermain game di kamar fiki.
"Kalo gue bilang ngga juga lo bakal tetep nginep"
Fiki menuju kamar mandi untuk gosok gigi, di ikuti oleh fajri yg kini merebahkan tubuh nya di kasur empuk milik teman nya itu.
"Asikk, jadi boleh dong?"
"Hm"
"Lo juga nginep kan ji?" tanya soni kemudian pada fajri.
"Iya"
"Udah berapa hari disini? Emang ga di cariin sama gilang"
"Dia mana peduli sama gue"
"Hehe iya lupa"
Kemudian fajri menyalakan handphone nya, mata nya tertuju pada tanggal dan hari yg tertera di sana.
"Minggu ini bunda pulang.." lirih nya tiba-tiba.
"Bunda? Bunda lo?" Tanya fiki yg baru saja keluar dari kamar mandi.
"Iya"
"Tau darimana?" tanya soni.
"Ayah yg bilang"
"Bagus dong, kalo gitu nanti kita jemput ke bandara, gimana?"
Tak ada jawaban.
"Ji, lo ga seneng bunda lo pulang?" tanya fiki yg menyadari ada raut kesedihan di wajah teman nya.
"Gue bingung, apa gue harus temuin bunda?"
"Temuin lah bego, itu kan penantian lo selama ini, rugi kalo ga ketemu"
Dia bimbang, dia rindu bunda nya, namun di sisi lain dia tidak sanggup bertemu dengan bunda nya.
Apa yg harus di lakukan?.
~
Sementara gilang sekarang sedang berada di rumah ghea, niat nya dia mau pulang, namun hujan belum juga berhenti sehingga dia harus tetap disini menunggu hujan reda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al-Fajri Argantara
De TodoLaut itu? Yang membuat nya merasakan kesedihan, ketika dia harus melihat orang yang dia sayang, hilang.. "Ayah jahat, al rindu bunda.." Dan laut itu? Yang menyaksikan kepergian nya sendiri, setelah dia menemukan kebahagian sementara nya.. -Author-