16. Menyerah

72 7 35
                                    

.
.
.

Happy Reading (^.^)

.
.
.

"Ya, aku menyerah dengan semuanya"

-Al-Fajri Argantara-

-Author-

Di perjalanan pulang setelah mengantarkan akira ke rumah nya, fajri sedang mengumpulkan mental sekarang, untuk menghadapi ayah nya yg pasti akan marah besar.

"Bunda.. al cape hidup kayak gini terus, apa-apa yg selalu di lakuin al pasti salah di mata ayah"

"Al ga pernah ngerasa bebas kayak gilang, kenapa? Boleh ga, al nyerah aja?"

Cowo itu terus bergumam dalam hati nya, dia sedang merasakan lelah namun harus tetap berusaha Menguatkan bahu nya.

Setelah sampai di depan rumah, dia membuka helm yg dia pakai, kemudian turun dari motor.

"Hfff.."

Cowo itu menarik nafas panjang, kemudian bersiap masuk ke dalam rumah.

Drttt..

Pesan masuk di handphone nya, dia mengurungkan niat nya tadi, kemudian mengambil hp nya dan membuka pesan yg tadi masuk.

Akira

Semangat, semarah apapun nanti om arga, dia tetap ayah kamu, jangan sampe ngelawan ya?
18.30

Dosa loh kalo ngelawan orang tua, sebisa mungkin tolong tahan emosi nya, semua masalah bisa di selesain tanpa emosi kok
18.30

Iya, makasi ra
18.30

Gue janji akan nahan emosi gue
18.30

Dia tersenyum setelah membaca pesan itu, kini akira sudah mulai perhatian kepada nya, apa mungkin dia bisa membalas perasaan yg di miliki nya?.

Jangan bertanya kenapa akira tau kalau fajri akan di marahi oleh ayah nya, fajri sudah mulai menceritakan tentang kehidupan nya kepada akira, walau belum semua.

Kalian Sudah tau kalau fajri memberitahu akira kalau ayah nya tidak suka jika dia pergi dengan cewe, dan saat di laut tadi, fajri Memperlihatkan isi chat nya dengan gilang.

Awalnya akira tidak percaya kalau gilang sejahat itu, namun setelah di ceritakan lebih dalam lagi oleh fajri, dia jadi percaya.

~

Fajri yg sudah siap bertemu ayah nya memasuki rumah, di ruang tengah dia bertemu dengan gilang yg seperti nya sudah menunggu dia dari tadi.

"Akhirnya dateng juga, ayah nunggu lo tuh di ruang kerja nya.." ucap gilang langsung.

"Kasian banget adek gue, apa-apa selalu di marahin sama ayah, haha" lanjut nya kemudian tertawa.

"Iya, kasian benget, karna gue harus punya abang yg ga punya hati kayak lo, mau lo apa sih ha? Gue salah apa sama lo sampe lo ngelakuin ini ke gue?" fajri sedang menahan emosi nya.

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang