25. Berdua

35 4 0
                                    

.
.
.

Happy Reading (^.^)

.
.
.

"Bukan kamu yg salah, dan tidak ada yg salah disini, hanya waktu yg mempertemukan kita di waktu yg tidak tepat.."

-Al-Fajri Argantara-

-Author-

Murid paling ganteng di SMA Biru

Anda:
Kalian dimana? Gue sama akira ke laut tapi ga ada siapa-siapa
14.20

Fiki:
Eh iya lupa bilang, kita tadi pulang dulu fen, tapi kita mau kesana lagi kok
14.21

Lo tunggu aja dulu sama akira disana
14.21

Anda:
Yaudah cepet kesini, jangan lama-lama
14.21

Fiki:
Iya
14.21

"Gimana?" tanya akira yg bersama fenly di laut yg biasa mereka datangi.

"Tadi mereka pulang dulu katanya, tapi nanti kesini lagi" jelas fenly.

"Ouh"

"Kita tunggu aja dulu"

Kemudian Fenly dan akira duduk di atas rerumputan hijau yg ada di atas bukit yg tidak terlalu tinggi itu.

"Kalian sejak kapan berteman?" tanya akira membuka percakapan.


"Sama mereka? Udah dari kls SD"

"Ouh, udah lama ya?"

"Ya.. Gitu"

"Kok kalian bisa tau tempat ini? Dan kenapa kalo kumpul harus ke laut ini?"

"Karna aji suka laut, dia juga cerita kalo bunda nya waktu itu ninggalin dia di pelabuhan itu.." tunjuk nya pada pelabuhan yg jarak nya cukup jauh, namun masih bisa terlihat dari sana.

"Eumm, dia cerita apa aja tentang bunda nya?"

"Banyak ra, hampir setiap hari dia cerita, hampir setiap hari juga dia bilang kangen, gue seneng karna sekarang bunda nya udh balik.."

"Eumm, ternyata yg ngerusak kebahagiaan nya itu keluarga aku ya?" akira menunduk, dengan rasa bersalah yg masih tersisa.

"Harusnya dulu aku sama papa ga usah dateng ke kehidupan dia, waktu itu aku emang pengen banget punya mama, tapi kalo aku tau mama itu bunda nya al, pasti aku ga bakal biarin mama sama papa menikah.. Aku nyesel fen"

"Ga usah menyesali semua yg udh terjadi, lagian aji ga marah sama kamu kan?"

"Dia baik fen, di saat kak gilang marah sama papa, tapi dia malah belain papa.."

"Dia lebih baik dari yg kamu kira.. Baik banget, dan aku juga ngerasa beruntung banget bisa jadi temen nya" Fenly menghembuskan nafas, lalu menatap ke arah laut yg biru itu.

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang