14. Jahat

67 10 4
                                    

.
.
.

Happy Reading (^.^)

.
.
.

"Dia yang jahat? Atau aku yg terlalu berharap?"

-Akira Algara-

-Author-

Akira berlari menyusuri koridor sekolah sambil menangis tak henti nya, dada nya sedang merasakan sesak melihat kenyataan.

Dia terus berlari tanpa menghiraukan fiki dan soni yg dari tadi mengejar nya, sampai akhirnya dia tiba di taman belakang sekolah, dan disanalah dia menangis sejadi-jadinya.

"Kalo dari awal aku tau kamu ga suka sama aku, mungkin aku ga akan terlalu berharap.."

"Kamu jahat fen, kenapa harus cinta ku bertepuk sebelah tangan? Ini sakit fen, rasanya sa-kit.."

Beberapa kali akira memukul dada nya yg terasa semakin sesak, dia terus mengoceh dalam hati nya, tentang semua rasa sakit yg sedang dia rasakan.

"Dan kenapa harus al yg suka sama aku? Kenapa ga kamu aja? Aku mau nya kita bersama.."

"Ketika bersama kamu, aku selalu merasa nyaman, aku kira kamu merasakan itu juga, ternyata aku salah.."

Sementara dari jarak yg cukup dekat, fiki dan soni hanya mematung di tempat nya, mereka merasa binggung harus menghampiri akira atau tidak?.

Sampai akhirnya, fajri datang.

"Kalian disini aja, gue yg samperin akira" ucap nya yg langsung di setujui oleh fiki dan soni.

Fajri pun berjalan menghampiri akira, lalu duduk di samping nya, akira menoleh sekilas saat melihat kedatangan fajri, tangis nya yg tadi terdengar cukup keras, kini terhenti.

"Kenapa? Kok berhenti nangis nya?" tanya fajri kemudian, akira tak menjawab, dia hanya menghapus air mata yg ada di pipi nya.

"Gue tau ini sakit, gue bisa ngerasain itu kok, kalo lo mau nangis, nangis aja.. Ga usah di tahan" ucap fajri lagi.

"Kenapa perasaan ku ga terbalas? Rasa nya sakit al, mencintai orang yg ga mencintai aku.." akhirnya akira berbicara.

Fajri menatap ke arah nya, dia menunjukkan senyuman tipis, sedang mencerna ucapan akira tadi.

Mencintai orang yg tidak mencintai nya? Akira berbicara tentang rasa sakit yg sedang dia rasakan, tanpa sadar fajri juga merasakan itu, namun dia tidak menunjukkan bagaimana rasa sakit yg sedang dia rasakan sekarang.

Fajri sebenarnya tidak ingin memaksa jika akira memang tidak mencintai nya, tapi jika Fenly tidak mau jujur kepada akira, kenapa tidak di coba saja agar akira bisa membalas cinta nya?.

"Salah lo sendiri suka sama orang yg ga suka sama lo haha.." ucap fajri meledek.

Dan akira yg di ledek tentu saja kesal, sampai-sampai wajah nya yg tadi sedang sedih, kini sudah berubah.

"Apa?" tanya fajri dengan enteng nya kepada akira yg melihat ke arah nya dengan kesal.

"Kamu ngeledek?" tanya nya, lalu fajri mengangguk sambil tersenyum polos.

"Ihh.. Temen nya lagi sedih bukan nya di hibur, malah di bikin kesel" ucap akira.

"Oh, lo kesel?"

"Ga"

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang