8. Di laut

71 11 4
                                    

.
.
.
Happy Reading (^.^)
.
.
.

"Apa harus aku banding kan agar dia tau, kalau kehidupan ku lebih pedih dari kehidupan nya"

-Al-Fajri Argantara-

-Author-

Ayah

Kasih tau ayah gimana caranya biar kamu ga deket terus sama cewe itu
06.20

Ayah hanya tidak ingin nilai kamu jadi semakin jelek, fokus belajar, jangan pacaran
06.20

Akira itu cuma temen aji ayah, bukan pacar
06.21

Dari pertemanan kalian itu, pasti akan ada rasa lain yg muncul, kamu ini sudah besar, apa kamu tidak ingin merubah hidup kamu menjadi lebih baik?
06.22

Aji akan memperbaiki hidup aji, dan  aji pastikan kalo akira ga akan jadi kendala
06.22

Ayah tidak suka kamu dekat dengan cewe itu, jauhi dia
06.22

Tapi dia teman aji
06.23

Kamu ini keras kepala seperti mama mu, tidak seperti dika yg selalu menuruti apa kata ayah
06.23

Ayah katakan sekali lagi, jauhi dia
06.23

Dan pada akhirnya, melawan tidak akan menyelesaikan masalah, ujung-ujungnya, dia selalu di banding kan dengan gilang.

Jika boleh berkata, fajri muak karna terus di banding kan dengan kakak nya itu, siapa juga yg ingin di lahirkan menjadi anak bodoh seperti dirinya? Andai dia bisa memilih, pasti dia ingin menjadi seperti gilang, yg bisa dalam hal apapun.

"Gimana sarapan pagi nya? Enak di marahin ayah?" gilang menghampiri fajri yg berada di meja makan.

"Hha.. Gue aneh sih, kenapa ada orang sebodoh lo? Kenapa semua orang ga pinter aja gitu kayak gue.." lanjut nya.

"Lo punya masalah apa sih sama gue?" tanya fajri kemudian. "Kenapa lo selalu ingin membuat gue sengsara? gue ini adek lo lang"

"Kalo gue bisa ngatur takdir gue sendiri, gue ga mau punya adek bodoh kayak lo, dan lo tanya apa masalah nya? Lo sadar ga sih? Sejak kecil, yg di sayang sama bunda itu, cuma lo- " gilang menjeda ucapan nya. "Gue? Cuma dapet kasih sayang dari ayah, itu pun di bagi sama lo.." gilang tersenyum getir.

"Hhh.. Kalo lo mau tau? Gue iri ji, gue iri karna dulu lo selalu di sayang sama bunda" lanjut nya.

"Tapi itu dulu lang, sekarang bunda ga ada" ucap fajri.

"Iya, sekarang gue pengen lo ngerasain apa yg gue rasain dulu, lo harus tau gimana rasanya iri sama sodara sendiri" gilang menjeda lagi. "Gue pastiin, ayah ga akan sayang sama lo, selamanya.."

"Dan lo inget, selama ayah di luar kota, pergerakan lo akan gue awasi.."

Gilang tersenyum getir untuk kesekian kalinya, setelah puas berbicara, cowo itu pergi meninggalkan fajri sendiri yg masih berada di meja makan.

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang