4. UKS

120 9 4
                                    

.
.
.

Happy Reading (^.^)
.
.
.

"Sepertinya dia akan menjadi wanita yg aku cintai setelah bunda.."

-Al-Fajri Argantara-

-Author-

"Kiraa.." cowo itu masuk ke ruang UKS dan menghampiri akira yg sudah sadarkan diri.

"Al.."

"Lo ga papa?" fajri menghampiri akira yg masih terbaring di ranjang nya.

"Aku ga papa, makasi tadi kamu udh nolongin aku.."

"Nolongin apa? Gue ga nolong lo sama sekali"

"Tadi, yg bawa aku kesini, kamu kan?"

Fajri tak menjawab, cowo itu hanya menatap akira yg kini ada di hadapan nya, entah apa yg terjadi tapi dia merasa bahwa jantung nya berdegup lebih kencang dari biasa nya. Dan jujur saja, dia senang karna di pertemukan kembali dengan cewe ini.

"Gue- seneng ketemu lo lagii.." ucap nya kemudian.

"Seneng? Aku juga.. Aku kira kita ga akan ketemu lagi al, ternyata kita ketemu, dan di satukan di sekolah yg sama.."

Akira adalah cewe pertama yg berhasil membuat fajri tertarik padanya, baru bertemu dua kali saja sepertinya fajri sudah menaruh rasa pada akira, berharap akira juga begitu.

~

Sementara di lapangan, peserta MPLS yg terlambat sedang di kumpulkan, termasuk fenly, fiki dan soni.

Mereka di berikan peringatan untuk tidak melakukan hal seperti ini lagi, dan di berikan hukuman.

"Sebagai hukuman nya, kalian bisa berbagi tugas untuk membersihkan toilet dan perpustakaan.." ucap gilang selaku ketua osis di SMA biru.

"Toilet? Perpustakaan? Yg bnr aja dong.." keluh fiki.

"Gilakkk, itu sih ga bakal selesai hari ini" sambung soni.

"Jika kalian mengerjakan nya bareng², pasti akan selesai.. Jadi ayo, kerjakan hukuman nya sekarang, setelah itu kalian baru bisa melakukan kegiatan MPLS bersama peserta yg lain.."

Tidak ada penolakan lagi, mereka semua bubar dan langsung menjalani hukuman nya.

~

"Gue kira ga bakal langsung di hukum kayak gini, huhh mana cape banget lagi" keluh fiki saat dia bersama kedua teman nya itu membersihkan toilet.

"Gila sih osis nya, kita kan baru masuk kesini, masa langsung di hukum aja.." sambung soni.

"Siapa yg gila?" seseorang datang, fiki dan soni yg berada di sana tentu saja mengenali suara itu.

"Gi-lang?"

"Ha? Siapa yg gila gue tanya? " tanya gilang lagi, lalu fiki dan soni melihat ke arah nya.

"Ng-gak, si fiki tuh gila.." soni menujuk fiki yg ada di samping nya. "Iya kan fik?".

"I-ya, lo juga gila"

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang