.
.
.Happy Reading (^.^)
.
.
."Sekali lagi aku kehilangan.."
-Al-Fajri Argantara-
-Author-
Semua merasa sedikit lebih tenang ketika mendengar kabar dari dokter bahwa denyut jantung argantara sudah kembali, dia sudah sadar dan ingin betemu dengan kedua anaknya.
Awalnya gilang menolak, bukan karna dirinya tidak mau tapi karna dia tidak ingin fajri bertemu dengan ayah nya, ini gila.
Namun nadia berhasil membuat gilang mengerti, sehingga sekarang fajri dan gilang berada di ruangan serba putih ini, yg di dalam nya ada argantara.
"Ayah.." panggilan dari fajri membuat laki-laki yg sedang terbaring lemah di ranjang nya tersenyum kecil, lalu melihat keberadaan kedua anak nya yg sudah ada bersamanya disini.
"Al, dika.." panggil nya kembali.
"Ayah ga papa? Ada yg sakit lagi? " fajri menggenggam tangan ayah nya dengan sisa khawatir yg masih dia rasakan.
"Ayah baik-baik aja"
"Al khawatir saat tau denyut jantung ayah berhenti, al kira-"
"Syttt, ayah baik-baik aja, ayah sehat kok" argantara meyakinkan anak nya yg masih terlihat khawatir.
Kemudian argantara tersenyum, lalu meraih kedua tangan anak nya "Bunda kalian akan pulang.."
"Ha?"
"B-bunda?"
Memang mereka sedikit terkejut, kenapa bisa tiba-tiba bunda nya akan pulang?.
"Ayah tidak mau memisahkan kalian dengan bunda kalian lagi, maafkan ayah, bertahun-tahun kalian tidak mendengar kabar tentang bunda kalian, dan itu karna ayah.."
"Bunda? Kenapa tiba-tiba pulang?" tanya fajri.
"Dia ingin bertemu dengan kalian berdua"
"Ayah ga bohong kan?"
"Untuk apa ayah berbohong? Sekarang, kebahagiaan kalian adalah kebahagian ayah juga, kalian ingin bertemu dengan bunda kan? Kalian rindu bunda?" fajri dan gilang mengangguk menjawab pertanyaan nya
"Bunda kalian akan datang, dan ayah akan pergi-"
"Ayah? Dika ga suka ayah ngomong gitu.." gilang berbicara.
"Dika, kamu kakak, kamu harus bisa lebih kuat dari al ya? Ingat, penuhi tanggung jawab kamu sebagai kakak, jaga al, dan jaga diri kamu juga"
"Ayah apaansih? Dika ga mau ya denger ayah ngomong gitu"
Gilang sebetulnya mengerti dengan apa yg di maksud oleh ayah nya, gilang tidak suka, baru mendengar itu saja hati nya sudah terasa sakit, apalagi jika terjadi? Ah tidak, itu tidak akan terjadi.
"Al, ayah belum sempat membuat banyak kenangan bersama kamu, maafkan ayah, selama ini ayah selalu jahat sama kamu.." lirih argantara yg tak berani menatap ke arah fajri.
"Syttt.. Ayah, al udah maafin ayah kok, kita bisa membuat kenangan bersama, jadi ayah harus sembuh" fajri menggenggam erat tangan milik ayah nya yg terasa sangat dingin "Ayah kedinginan?".
"Waktu nya sudah habis al, kita tidak bisa-" argantara menggeleng.
"Bisa ayah, kita bisa membuat kenangan yg banyak.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Al-Fajri Argantara
RandomLaut itu? Yang membuat nya merasakan kesedihan, ketika dia harus melihat orang yang dia sayang, hilang.. "Ayah jahat, al rindu bunda.." Dan laut itu? Yang menyaksikan kepergian nya sendiri, setelah dia menemukan kebahagian sementara nya.. -Author-