26. Pergi untuk sesaat

56 7 2
                                    

.
.
.

Happy Reading (^.^)

.
.
.

"Aku pergi bukan untuk menenangkan diri, tapi untuk membuat kamu tenang bersama orang yg kamu cintai.."

-Al-Fajri Argantara-

-Author-

Fenly dan akira baru saja sampai di cafe milik shandy, disana terlihat para pegawai sedang membereskan cafe karna akan di pakai.

"Kak.." sapa fenly kemudian menghampiri shandy bersama akira.

"Eh fen, sama akira juga" kata shandy yg melihat kedatangan akira.

"Haii bang" sapa akira sambil tersenyum.

"Haii, baru kesini lagi ra?"

"Iya, aku boleh bantu ga?"

"Bantu apa? Bikin fenly bahagia? Cukup kamu sama dia aja itu bisa bikin dia bahagia.." kata shandy tidak terlalu serius.

Dia tidak mengatakan itu sambil menatap akira, dirinya sibuk sedang membersihkan lantai cafe nya.

"Ha?"

"Bercanda.. Boleh kok, ayo bantuin"

"Iya"

"Gue ke belakang dulu.." setelah itu shandy pergi meninggalkan keduanya.

Suasana menjadi sedikit canggung sekarang, akira mengerti dengan apa yg di ucapkan shandy tadi.

Fenly ingin bersama nya? Dia masih menyimpan rasa untuk nya? Bisa jadi.

"Maaf ya, kak shan suka bercanda.." kata fenly yg merasa tak enak pada akira.

"Ga masalah, kamu suka cerita kek bangsen?" akira bertanya.

"Suka, apapun yg aku alami setiap hari nya, aku pasti cerita ke dia.."

"Seru ya punya kakak.."

"Kamu mau punya kakak?"

"Mau, tapi al juga.. Kakak aku" katanya.

"Oh iya.."

Jadi apa mulai sekarang akira harus mengakui fajri sebagai kakak nya, lalu bagaimana dengan perasaan nya?.

Tapi rasa ini sedikit tidak meyakinkan, akira tidak yakin dia mencintai fajri.

Mungkin hanya sekedar sayang, sebagai kakak?.

"Bantu ngehias panggung disana yuk.." ajak fenly.

"Boleh"

~

Malam hari setelah dari cafe shandy, Fenly mengantarkan akira ke rumah nya, itu sekitar pukul 21.00.

"Aku langsung pulang ya, udh malem soalnya.." ucap fenly berpamitan.

"Iya, makasi udah nganterin aku" jawab akira.

"Makasi juga kamu udah bantuin di cafe tadi" ucap fenly lagi.

"Sama-sama, hati-hati di jalan ya.."

"Siap putri"

"Kok putri?"

"Ya.. Karna kamu kayak putri kerajaan, cantik banget.."

"Ah bisa aja fen"

"Haha, yaudah aku pulang ya"

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang