.
.
.Happy Reading (^.^)
.
.
."Aku tau dia bukan bunda ku, namun rasanya aku nyaman sekali ketika berbicara dengan nya"
-Al-Fajri Argantara-
-Author-
Dari atas bukit yg tidak terlalu tinggi, di pesisir laut itulah fajri dan akira berada.
"Seneng akhirnya bisa kesini lagi" ucap akira saat sampai.
"Iya"
Drttt..
Suara Pesan masuk di handphone milih fajri.
Gilang
Gilaakk, keren banget lo, bisa senekat itu
10.25Lo tau kan apa yg akan terjadi setelah ini? Ayah bakal marah sama lo
10.25Sebelum gue bertindak, gue udah tau konsekuensi nya, jadi gue akan terima
10.25Baguslah, siap-siap aja, gue pastiin kali ini ayah bakal marah besar sama lo
10.26Yg bikin gue heran, kenapa gue punya abang yg suka banget ngadu sama ayah, apa untung nya sih?
10.26Gue ga tau lo punya masalah apa sama gue, sampe-sampe lo selalu seneng kalo gue selalu kesusahan
10.26Fajri yakin ini yg akan terjadi, pasti disana gilang sudah mengetahui kalau dia bolos sekolah bersama akira.
Dia akan memberitahu hal ini kepada ayah nya? Fajri sudah pasrah, apapun yg akan terjadi dia akan mengurusnya nanti, saat ini dia hanya ingin menghabiskan waktu berdua bersama akira.
"Kenapa al?" akira bertanya.
"Ga papa"
Kemudian fajri memasukan handphone milik nya ke saku celana, lalu duduk di samping akira.
"Mama lo dimana?" tanya fajri kemudian.
"Di australia, sama papa"
"Eumm"
"Mau ngobrol sekarang aja ga?"
"Boleh?"
"Boleh lah, kenapa ngga" akira tersenyum, kemudian dia mengambil handphone milik nya. "Bentar ya"
Setelah mencari-cari nama kontak mama nya, akira pun langsung menelpon nya, dan tak lama kemudian, telpon tersambung.
Sebelum memberikan telpon nya pada fajri, akira menjelaskan terlebih dahulu kepada mama nya, bahwa ada teman nya yg ingin berbicara dengan dia.
Ketika mama nya sudah setuju, akira pun memberikan telpon nya.
"Nih" dia menyodorkan handphone nya kepada fajri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al-Fajri Argantara
RandomLaut itu? Yang membuat nya merasakan kesedihan, ketika dia harus melihat orang yang dia sayang, hilang.. "Ayah jahat, al rindu bunda.." Dan laut itu? Yang menyaksikan kepergian nya sendiri, setelah dia menemukan kebahagian sementara nya.. -Author-